Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Iran Blokir Aplikasi Signal Sebagai Pengganti WhatsApp, Kenapa?

Fahmi Bagas - Kamis, 28 Januari 2021 | 09:22
Signal

Signal

Nextren.com - Aplikasi Signal sedang merasakan kenaikan jumlah pengguna baru yang signifikan akibat polemik yang terjadi pada aturan baru WhatsApp.

Signal menjadi pilihan orang-orang karena dianggap memiliki keamanan data yang lebih baik dan diklaim tidak mengambil sama sekali data penggunanya.

Elon Musk, pemilik SpaceX dan Tesla pun sempat merekomendasikan Signal melalui cuitan di akun Twitternya.

Alhasil, Signal saat ini dilaporkan telah mendapatkan jutaan pengguna baru di platformnya.

Baca Juga: Apa Itu Signal? Aplikasi Pengganti WhatsApp Rekomendasi Elon Musk

Meski begitu, peningkatan yang terjadi di aplikasi Signal nampaknya tidak sejalan dengan respon dari Pemerintah Iran.

Dilaporkan bahwa Iran telah bergerak untuk memblokir Signal setelah warganya berbondong-bondong pindah dari WhatsApp, dikutip dari Al Jazeera.

Pasalnya pada 14 Januari lalu, Signal dikabarkan telah diminta oleh Pemerintah Iran untuk segera dihapus dari Cafe Bazaar, Google Play versi Iran, dan Myket.

"Kami berterima kasih atas pemahaman anda tentang batasan kami," tulis platform penjualan aplikasi, ketika ada orang yang ingin mengunduh Signal.

Signal pun kala itu sudah diberi tag oleh komite pemfilteran yang bertugas mengidentifikasi "konten kriminal".

Baca Juga: 4 Aplikasi Chatting Pengganti WhatsApp Selain Signal dan Telegram

Komite itu dipimpin oleh jaksa penuntut umum negara dan terdiri dari perwakilan kehakiman, kementerian komunikasi, penegakan hukum, parlemen, dan kementerian pendidikan.

Dugaan pemblokiran yang terjadi pada aplikasi Signal pun merebak setelah adanya laporan dari warga Iran di hari Selasa (26/1).

Ilustrasi Iran
CNN

Ilustrasi Iran

Pelapor merasa kesulitan untuk menghubungkan aplikasi Signal ke koneksi smartphone mereka, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Mau Pindah WhatsApp ke Signal? Ini Pengaturan Agar Data Lebih Aman

Signal sebagai perusahaan yang dirugikan pun sempat memberikan tanggapan melalui akun resminya di Twitter.

"Kami tidak menghentikan pendaftaran, sensor Iran sekarang menghentikan semua lalu lintas Signal," tulis Signal.

Pada cuitan yang sama, Signal pun menegaskan bahwa orang Iran berhak mendapatkan privasi.

"Kami belum menyerah," tegas Signal mengomentari laporan tersebut.

Baca Juga: Mau Buang WhatsApp? Ini Cara Menyimpan Data dan Chat Sebelumnya

Bukan Pertama Kali Signal Diincar Pemerintah Iran

Dari adanya laporan terbaru ini, disebutkan bahwa Signal sudah pernah merasakan hal yang sama di Iran.

Signal pernah diblokir oleh Pemerintah Iran antara tahun 2016 dan 2017.

Baca Juga: Cara Mudah Cek Status Aplikasi Signal Ketika Down, Efek Pengguna Baru

Namun nampaknya hal itu tidak terlalu ditanggapi karena saat itu Signal tidak memiliki basis pengguna yang cukup di Iran.

Selain itu, pihak Iran juga membuka pemblokiran Signal secara diam-diam dan tidak ada alasan resmi yang diberikan.

Menurut Mahsa Alimardani, seorang peneliti internet dalam organisasi HAM di Inggris, kala itu pemblokiran Signal digunakan oleh Iran karena untnuk menhafa komunikasi yang aman selama adanya aksi protes di negaranya.

"Signal selalu diiklankan sebagai aplikasi masuk bagi para pembangkang atau aktivis untuk tetap aman dari otoritas negara manampun, terutama Amerika Serikat dan kemampuan pengawasannya yang luas," ucapnya, dilansir dari Al Jazeera.

Dengan adanya kabar ini pun dapat dipastikan kalau Signal telah bergabung dengan beberapa aplikasi media sosial besar lainnya yang diblokir oleh Pemerintah Iran seperti, Telegram, Twitter, dan YouTube.

Baca Juga: Cara Mudah Pindahkan Grup WhatsApp ke Signal, Gak Pakai Ribet!

Bagaimana WhatsApp dan Instagram?

Sejauh ini dua perusahaan besutan Facebook menjadi yang 'aman' dari pemblokiran Pemerintah Iran.

Entah apa alasannya, namun dengan pembiaran terhadap aplikasi WhatsApp di Iran, membuat sejumlah spekulasi merebak.

Baca Juga: Pemerintah Inggris Komentari Aturan Baru WhatsApp, Perjanjian Selesai

Dihimpun dari Al Jazeera, beberapa pengguna media sosial menganggap bahwa alasan Pemerintah Iran membiarkan WhatsApp karena adanya dugaan kalau pemerintah memiliki akses ke informasi pengguna WhatsApp.

Kendati demikian, Alimardani mengatakan kalau hal itu hanya sebatas rumor semata.

"Tidak ada dasar faktual untuk rumor ini karena sangat tidak mungkin otoritas Iran memiliki kemampuan untuk melawan kemampuan keamanan Facebook, atau Facebook bekerja sama dengan Iran untuk berbagi data," pungkasnya.

(*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x