Karena sekali pemilik Bitcoin melupakan private key, tidak ada cara untuk mengatur ulang kunci rahasia tersebut.
Baca Juga: Lyfe, Crypto Asli Indonesia Sang Pesaing Bitcoin Naik Harga 200 Persen Dalam Sehari
Banyak orang kehilangan private key
Thomas bukan satu-satunya orang yang tak bisa mengakses private key, karena lupa kata sandi.
Brad Yasar, seorang pengusaha di Los Angeles, juga pernah mengalami hal serupa.
Ia kehilangan private key Bitcoinnya bertahun-tahun yang lalu.
“Selama bertahun-tahun saya menghabiskan ratusan jam mencoba untuk bisa masuk ke dompet tempat Bitcoin berada, tapi sia-sia,” kata Yasar, yang memiliki beberapa komputer desktop yang berisi ribuan Bitcoin yang ia buat, atau dari hasil tambang.
Lain cerita dengan Gabriel Abed, ia kehilangan kehilangan sekitar 800 Bitcoin ketika seorang kolega memformat ulang laptop miliknya pada 2011 lalu, yang mana berisi private key ke dompet Bitcoin.
Menurut firma data cryptocurrency, Chainalysis, dari 18,5 juta Bitcoin yang ada, sekitar 20 persennya diyakini hilang atau berada di dompet digital yang terabaikan, sebagaimana dihimpun KompastTekno dari New York Times, Kamis (14/1/2021).
Jika dikonversi, jumlah Bitcoin yang hilang itu mencapai 140 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 1.978 triliun.
Fenomena lupa kata sandi ini, akhirnya mendatangkah berkah bagi layanan servis dompet digital, sebuah bisnis yang membantu menemukan kunci digital yang hilang.
Pihak layanan servis melaporkan setidaknya mereka menerima 70 permintaan recovery password dalam sehari, dari orang-orang yang menginginkan bantuan untuk memulihkan akun mereka.