Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Pengguna Telegram Kini 500 Juta, Melonjak Akibat Aturan WhatsApp

None - Rabu, 13 Januari 2021 | 21:03
Telegram
Bloomberg

Telegram

Telegram bersiap pajang iklan

Setelah memiliki 500 juta pengguna aktif, Telegram akhirnya bersiap mencari keuntungan melalui beberapa skenario.

Rencana ini sudah diumbar Durov pada akhir tahun 2020 lalu.

Selama ini, Telegram memang diketahui menyediakan layanan perpesanan instan gratis.

Menurut Durov, untuk mendukung proyek sebesar Telegram dibutuhkan setidaknya beberapa ratus juta dolar per tahun agar aplikasi ini dapat terus berjalan.

Oleh karena itu, Telegram membuat beberapa skema monetitasi agar Telegram bisa terus bertumbuh.

Adapun skenario mencari profit ala Telegram yakni dengan menambah fitur baru untuk pengguna premium.

Lalu, Telegram juga akan memperkenalkan platform iklannya sendiri yang ditujukan untuk channel, bukan chat one-to-one.

Durov juga menegaskan bahwa pengguna non-premium akan tetap bisa menikmati layanan Telegram seperti biasanya secara gratis. "Semua fitur yang saat ini gratis, akan tetap gratis," lanjut Durov.

Baca Juga: Telegram Akan Buat Fitur Premium Untuk Pebisnis, Apa Perbedaannya?

Strategi monetisasi di atas disebut Durov sebagai "Telegram Way" untuk tetap independen dan setia pada value mereka.

Langkah monetitasi ini rencananya akan dilakukan mulai tahun ini.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x