Nextren.com- Pandemi covid-19 memaksa semua organisasi untuk beradaptasi dan berubah agar bisa bertahan di tengah ketidakpastian.
Tak hanya operasional perusahaan yang terpuruk, para investor besar juga menunda aktifitasnya, wait and see, sambil melihat apa yang bisa dilakukan di tengah pandemi.
Intinya perusahaan tetap harus bertahan dan berkembang, apapun kondisi eksternal yang dihadapi.
Namun di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19, ternyata Indonesia masih dinilai atraktif untuk investasi jangka panjang dan bersifat langsung.
Hal ini tampak dari keputusan Grab memilih Indonesia sebagai salah satu rumah dari dual headquarter untuk operasinya di Asia Tenggara.
Baca Juga: Cara Tingkatkan Pendapatan Jualan Online Lewat Fitur GrabAds di Grab Merchant
Tindakan ini bisa dinilai tidak konvensional, karena di tengah krisis Grab malah berinvestasi lewat peresmian Indonesia sebagai dual headquarter-nya bersandingan dengan Singapura.
Pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Rizal E. Halim di Jakarta beberapa hari lalu bahwa ini berarti kepercayaan terhadap iklim usaha di Indonesia semakin positif, di tengah tekanan akibat pandemi.
Selain itu, Rizal melanjutkan, penunjukkan Indonesia sebagai tempat dual headquarter Grab dan diresmikannya Grab Tech Center di Jakarta patut diapresiasi.
Pasalnya, hal itu menunjukkan komitmen jangka panjang dan potret keseriusan Grab memperkuat basis pasar di Indonesia sekaligus Asia.
“Dalam era teknologi sekarang tentu headquarter tidak semata-mata fisik bangunan yang besar, melainkan dedikasi resources dan tempat pengambilan keputusan."
"Ini penting karena pada saat yang sama, kita sudah cukup lama melihat pemerintah ‘mengejar-ngejar’ sejumlah perusahaan teknologi agar membuka kantor di Indonesia,” ujar Rizal.