Follow Us

TalkInc dan TikTok Ajak Generasi Muda Berkampanye Diet Kantong Plastik

Wahyu Subyanto - Selasa, 24 November 2020 | 11:17
Ilustrasi belanja pakai kantong plastik sekali pakai
istimewa

Ilustrasi belanja pakai kantong plastik sekali pakai

Angka tersebut mendekati ambang batas peningkatan sebesar 1,5 derajat Celsius berdasarkan perjanjian Paris. Ditahun yang sama, World Meteorology Organizations (WMO) mencatat suhu di pangkalan Esperanza Antartika mencapai suhu 18,3 derajat celcius pada 2020.

Suhu tersebut menjadi rekor tertinggi di Antartika sejak 2015. WMO menyatakan ada peluang sebesar 20% ambang batas 1,5 derajat celsius akan terlewati satu tahun sebelum 2024 dan berpeluang 70% batas itu terlewati satu bulan atau lebih dalam kurun waktu lima tahun.

Baca Juga: Lucu! Begini Cara Aktifkan Tema BTS di Instagram dan Messenger

Erwin Parengkuan, Talkinc CEO
Talkinc

Erwin Parengkuan, Talkinc CEO

Jika hal ini tidak segera dikendalikan dan diperbaiki maka kerusakan alam akan berdampak jauh lebih buruk bagi kehidupan di masa yang akan datang.

Yayasan Indonesia Cerah dan Change.org mencatat bahwa 89% generasi muda merasa sangat khawatir dengan dampak krisis iklim yang terjadi saat ini.

Seiring perkembangan teknologi di era komunikasi digital, telah merubah cara dan sudut pandang kehidupan bermasyarakat.

Seharusnya kemajuan teknologi komunikasi mendatangkan manfaat dalam penyampaian informasi yang cepat, sehingga mendorong kita lebih cepat sadar dan tanggap akan kondisi bumi ini.

Di sisi lain, perkembangan teknologi komunikasi membuat perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih individual dan sibuk dengan perangkat masing-masing.

Tidak hanya itu, sosial media juga digencat dengan propaganda digital seperti meningkatnya penyebaran informasi palsu / hoax sehingga dihadapkan juga oleh ketidakpastian informasi dan krisis kepercayaan antar manusia.

“Tanpa kita sadari bahwa kegiatan sehari-hari seperti perilaku konsumtif, serta pengelolaan limbah rumah tangga dan elektronik yang tidak tepat menyebabkan kerusakan keseimbangan alam. Kedua hal tersebut sebaiknya kita kelola dengan bijak dan bertanggung jawab."

"Kami prihatin dengan banyaknya sampah plastik hingga elektronik mengotori sungai, laut dan ini berdampak nyata pada kehidupan kita. Tidak hanya menciptakan bencana alam, namun juga polusi yang berimbas pada krisis kesehatan,” ungkap Tiza Mafira, Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest