Untuk tren yang terakhir, NTT membawa teknologi komputasi kuantum yang dapat dilakukan secara lokal di tepi jaringan (edge) daripada di pusat cloud yang dapat mengakibatkan penundaan.
Contohnya sistem penglihatan pada komputer mobile akan memproses dan mengenali gambar dengan segera daripada harus lebih dulu mengirimkan informasi ke cloud untuk melakukan verifikasi.
Baca Juga: PS5 Resmi Hadir di Indonesia Januari 2021, Harganya Mulai Rp7 jutaan!
Berdasarkan tren teknologi yang diperkirakan akan mendorong perubahan, dikombinasikan dengan wawasan utama dari para ahli di NTT, prediksi tren disruptif ini berfungsi sebagai panduan bagi bisnis yang ingin memanfaatkan peluang dan mendapatkan manfaat yang dibawa oleh perubahan-perubahan teknologi yang akan terjadi.
Dalam waktu dekat, tren ini juga akan mendorong kebutuhan akan transformasi digital.
Karena hal ini memungkinkan bisnis untuk memberikan pengalaman pelanggan dan karyawan yang superior, lebih terhubung, mulus dan positif bagi pertumbuhan revenue perusahaan dan berkelanjutan usaha.
(*)