Follow Us

Ngeri! 500 Ribu Ikan Hiu Terancam Dibunuh untuk Membuat vaksin Covid-19

Wahyu Subyanto - Senin, 28 September 2020 | 18:30
Ilustrasi vaksin dari China.

Ilustrasi vaksin dari China.

Baca Juga: Indofarma Segera Impor Rapid Test Laser Berbasis Artificial Intelligence dari Uni Emirat Arab

Nextren.com - Saat ini seluruh dunia sedang berlomba menemukan vaksin yang ampuh untuk memberi kekebalan terhadap virus Covid-19.

Salah satu bahan yang digunakan dalam beberapa kandidat vaksin COVID-19 adalah squalene, yaitu minyak alami yang dibuat di hati ikan hiu .

Squalene saat ini digunakan sebagai adjuvan dalam pengobatan, yaitu suatu bahan yang bisa meningkatkan efektivitas vaksin dengan cara menciptakan respons imun yang lebih kuat.

Dilansir dari Sky News (28/9), perusahaan farmasi Inggris GlaxoSmithKline, saat ini menggunakan shark squalene dalam pembuatan vaksin flu.

Baca Juga: Pakai Helm Vietnam Ini untuk Tangani Covid-19, Bisa Garuk Hidung Hingga Makan Snack

Perusahaan tersebut mengatakan akan memproduksi satu miliar dosis bahan pembantu ini, untuk penggunaan potensial dalam vaksin virus corona.

Sebagai informasi, butuh sekitar 3.000 hiu untuk mengekstrak 1 ton squalene.

Shark Allies, sebuah kelompok yang berbasis di California, mengatakan bahwa jika penduduk dunia menerima satu dosis vaksin COVID-19 yang mengandung minyak hati, maka sekitar 250.000 hiu perlu disembelih, tergantung pada jumlah squalene yang digunakan.

Baca Juga: Canggih! Masker N95 Mungkin Akan Jadi Perangkat Teknologi yang Bisa di-Charge

Jika dua dosis diperlukan untuk mengimunisasi populasi global, seperti yang dikatakan para peneliti, maka jumlah itu akan meningkat menjadi setengah juta ikan hiu.

Maka untuk menghindari ancaman populasi hiu, para ilmuwan sedang menguji alternatif squalene - yaitu versi sintetis yang terbuat dari tebu yang difermentasi.

Stefanie Brendl, pendiri dan direktur eksekutif Shark Allies, mengatakan bahwa memanen sesuatu dari hewan liar tidak akan pernah berkelanjutan, terutama jika itu adalah predator teratas yang tidak berkembang biak dalam jumlah besar.

Baca Juga: Virus Covid-19 Diklaim Buatan Manusia di Laboratorium Wuhan, Kata Pakar Virologi China yang Membelot ke AS

"Ada begitu banyak yang tidak diketahui tentang seberapa besar dan berapa lama pandemi ini akan berlangsung."

"Lalu berapa banyak versinya yang harus kita lalui. Sehingga jika kita terus menggunakan hiu, maka jumlah hiu yang diambil untuk produk ini bisa sangat tinggi, tahun demi tahun," ujar Stefanie .

Menurut perkiraan para pecinta lingkungan, sekitar tiga juta ikan hiu dibunuh setiap tahun untuk mendapatkan squalene, bahan yang juga digunakan dalam kosmetik dan oli mesin.

Baca Juga: Indofarma Segera Impor Rapid Test Laser Berbasis Artificial Intelligence dari Uni Emirat Arab

Tentu muncul kekhawatiran bahwa peningkatan permintaan minyak hati ikan hitu yang tiba-tiba, dapat mengancam populasinya.

Bahkan kita akan melihat lebih banyak spesies terancam punah, karena banyak spesies yang kaya squalene, seperti hiu gulper, sudah dalam kondisi rentan.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest