Follow Us

Google Akan Lunasi Pinjaman Mahasiswa Karyawan, Rp 37 juta per Orang

Fahmi Bagas - Sabtu, 26 September 2020 | 11:58
Ilustrasi mahasiswa di universitas terbaik.
Freepik.com

Ilustrasi mahasiswa di universitas terbaik.

Nextren.com - Google merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di beberapa industri bisnis.

Dengan begitu jumlah karyawannya juga telah mencapai ribuan orang di seluruh dunia.

Kendati demikian, Google bukan berarti tidak memerhatikan kesejahteraan pegawainya.

Melansir dari Business Insider, perusahaan yang berkantor di AS ini mengatakan kalau akan membantu karyawannya untuk melunasi pinjaman mahasiwa.

Baca Juga: Google Duo Bakal Bisa Digunakan di Android TV, Benarkah Batal Ditutup?

Kebijakan baru itu dilaporkan langsung oleh Google pada hari Kamis (23/9).

Diketahui kalau dalam sistem perkuliahan di AS, ada sebuah program yang disebut Student Loan.

Jadi para mahasiswa akan diberikan bantuan dalam bentuk pinjaman uang yang diberikan oleh pihak kampus kepada mahasiswa.

Baca Juga: Google Nest Terbaru Lolos Sertifikasi FCC, Diprediksi Punya Fitur Air Gesture Control

Namun pinjaman tersebut harus dikembalikan kepada pihak pemberi pinjaman dan berlaku selama seumur hidup.

Hal tersebut lah yang dikatakan sebagai "jebakan" bagi sejumlah mahasiswa.

Bahkan Student Loan di Amerika tercatat sudah menjadi beban hutang yang tinggi jika dibandingkan negara lain.

Business Insider menyebutkan kalau total hutang tersebut sudah melampaui 1,5 triliun USD atau sekitar 22 kuadriliun Rupiah.

Baca Juga: Google Meet Batasi Peserta Video Konferensi dan Durasi Panggilan Cuma 1 Jam

Ilustrasi kantor Google

Ilustrasi kantor Google

Dengan begitu, Google pun menyebutkan akan membayar hutang pinjaman mahasiswa para karyawannya sebesar Rp 37 juta untuk setiap orang.

Selain itu, pihak perusahaan juga akan membuat program Student Loan yang baru dan diklaim lebih baik.

Direktur Global Benefits Google, John Casey mengatakan kalau bantuan itu akan dijalankan melalui dua sumber yakni Black Googler Network dan Black Leadership Advisory Group.

Baca Juga: 62 Persen Karyawan Ingin Ngantor Lagi, Google Pasang Skema Kerja Hybrid

Program baru ini pun dianggap sebagai salah satu dari sedikit manfaat adanya kebijakan Google untuk membiarkan karyawan bekerja dari rumah.

Seperti yang kita tahu, Google memang sudah melakukan kebijakan WFH selama kurang lebih enam bulan.

Namun 62 persen karyawannya saat ini sudah mulai merasa bosan dan meminta untuk kembali bekerja dari kantor secara paruh waktu.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest