Pasalnya, ARM telah dianggap sebagai salah satu kebanggaan di industri teknologi Inggris.
Ia pun menyebutkan kalau ada kemungkinan nantinya ARM akan dipindahkan oleh Nvidia ke daratan Amerika Serikat.
Jadi, pemindahan markas itu pun akan berdampak bagi para karyawan-karyawan ARM di Inggris.
"Saya pikir ini adalah sebuah bencana besar bagi Cambridge, Inggris, dan Eropa," ucap Hauser dalam wawancara di BBC Radio 4.
Baca Juga: Dugaan Perangkat Xiaomi Mi 10 Pro Plus Tembus Skor 687.000 di AnTuTu
Sebenarnya, apa yang dikhawatirkan oleh Hauser telah dijawab oleh Jensen Huang, selaku Kepala Eksekutif Nvidia.
Huang telah menjelaskan kalau ARM akan tetap berada di negara asalnya yaitu Inggris.
Namun ungkapan tersebut dinilai Hauser tidak memiliki arti apa-apa kecuali memiliki dasar hukum.
Hauser juga menambahkan kekhawatirannya dengan adanya akuisisi terhadap ARM.
Baca Juga: Main Game Augmented Reality Lebih Seru dan Lancar Saat Pandemi Dengan Layar 90Hz
Ia menjelaskan kalau nantinya hal ini akan membuat sejumlah perusahaan asal Inggris yang bekerja sama dengan ARM perlu meminta kewenangan yang akan dipegang oleh Comittee on Foreign Invesment (CFI) milik Amerika.
"Jika ratusan perusahaan Inggris yang bekerja sama dengan ARM ingin menjual produknya atau mengekspornya ke negara lain, termasuk China yang merupakan pasar besar, keputusannya akan dibuat oleh White House, bukan Downing Street. Ini sangat buruk," tegas Hauser.