Ini terjadi seminggu setelah latihan militer terakhir China di atas laut yang disengketakan, setelah Beijing mengungkap pembom teknologi tinggi jarak jauh baru sebagai bagian dari "pelatihan tempur intensitas tinggi".
Baca Juga: Jarak Kapal Perang AS dan China Cuma 100 meter, Konflik di Laut China Selatan Makin Panas
Rekaman dari media pemerintah menunjukkan, pembom jarak jauh H-6G dan H-6J berlatih lepas landas malam hari dan mensimulasikan serangan terhadap target laut.
Peningkatan latihan militer tersebut mengikuti eskalasi ketegangan yang dramatis antara China dan AS.
Perseteruan antara kedua negara adidaya itu meliputi Hong Kong, Taiwan, perdagangan, Huawei, virus corona, dan wilayah maritim yang disengketakan.Awal pekan ini, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa perang antara China dan AS serta Australia mungkin saja terjadi.
Baca Juga: Dua Kapal Induk Amerika ke Laut China Selatan Unjuk Kekuatan, China Gertak Balik
Dia menyerukan aliansi negara-negara Indo-Pasifik untuk memerangi meningkatnya ancaman China secara global, tetapi juga di Laut China Selatan.
Komentarnya mengikuti mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, yang mengindikasikan konflik antara AS dan China dapat terjadi dalam tiga bulan ke depan.Menanggapi pernyataan ini, Mr Morrison berkata: “Kami telah mengakui bahwa apa yang sebelumnya tidak terbayangkan dan bahkan tidak dianggap mungkin atau mungkin dalam hal jenis hasil tersebut, tidak lagi dipertimbangkan dalam konteks tersebut.
“Saat ini, Indo-Pasifik menjadi episentrum persaingan strategis. Ketegangan atas klaim teritorial meningkat," ujarnya.
Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Militer China bersiap menghadapi pertempuran sengit dengan AS di Laut China SelatanReporter: Noverius Laoli