Follow Us

Tuduh China Curi Data, Ternyata AS Sendiri Melacak Data Pengguna 500 Aplikasi Smartphone

Zihan Fajrin - Senin, 10 Agustus 2020 | 10:10
Ilustrasi Aplikasi smartphone.
Gizmochina

Ilustrasi Aplikasi smartphone.

Laporan tersebut bahkan mengklarifikasi bahwa tidak ada yang salah secara hukum dalam apa yang dilakukan perusahaan, selama datanya tidak dijual untuk tujuan komersial seperti periklanan atau pemasaran.

Data yang disebut anonim tersebut, masih pantas untuk dikhawatirkan pengguna.

Baca Juga: Tambah Lagi Daftar Aplikasi Diblokir, Xiaomi Browser Hilang di India

Mengutip Gizmochina, Wall Street Journal mencatat bahwa ada beberapa cara dimana data anonim dapat digunakan untuk mengetahui siapa yang memiliki perangkat tersebut.

Contohnya, perangkat kemungkinan akan menganggur di malam hari saat pemiliknya tidur dan lokasi perangkat pada saat itu kemungkinan adalah rumah pemilik.

Setelah informasi tersebut didapat, tidak sulit untuk mulai memecahkan kode kebiasaan pengguna lain, seperti di mana mereka bekerja, apa yang mereka gunakan untuk bepergian, atau ke mana mereka pergi makan.

Dengan kata lain, individu dapat dilacak menggunakan data tersebut.

Baca Juga: Cara Edit Video Praktis dan Cepat Dengan Aplikasi Soloop di HP Oppo

Meskipun Anomaly Six telah mengonfirmasi laporan tersebut, mereka menolak menyebutkan aplikasi yang memiliki kemitraan dengannya.

The Wall Street Journal belum juga bisa mendapatkan informasi tentang aplikasi dengan cara lain.

Tidak ada informasi yang tersedia tentang apa yang dilakukan pemerintah AS dengan data tersebut.

Diperkirakan juga hanya dianggap sebagai dugaan biasa untuk tujuan penegakan hukum atau kontra-terorisme.

Source : Gizmochina

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest