Nextren.com -Amerika Serikat sepertinya sangat serius dengan menghilangkan bisnis Huawei di negaranya.
Meski begitu, ada beberapa pihak yang nampaknya masih ingin untuk bekerjasama dengan Huawei.
Salah satunya ialah Qualcomm, yang meminta Amerika Serikat untuk menghapus batasan dan membiarkannya menjual prosesor Snapdragon ke Huawei.
Berdasarkan laporan yang beredar, Qualcomm melarang Huawei dan mencegah perusahaan teknologi asal Cina tersebut mendapatkan suku cadang.
Baca Juga: 5 Chipset HP Terbaik Sepanjang Paruh Pertama 2020 Versi AnTuTu
Pasalnya, bila bisa mendapat suku cadang, maka Huawei bisa mendorong penjualan AS ke pembuat chip asing seperti MediaTek dan Samsung, senilai miliaran Dollar.
Maka dari itu, jika AS mencabut larangan chipset tersebut (Qualcomm) untuk bekerjasama dengan Huawei, maka secara teoritis akan membantu perusahaan Amerika tetap kompetitif.
Qualcomm mengatakan mungkin ada pergeseran cepat dalam pangsa pasar chipset 5G jika Qualcomm dibatasi, sementara saingan asingnya tidak dibatasi.
Baca Juga: Qualcomm Bakal Rilis Chipset Snapdragon 875 Versi Lite
Qualcomm bisa dibilang tidak malu-malu menginginkan kerjasama bisnis dengan Huawei.
CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf mengatakan Qualcomm sedang menentukan perhitungan bagaimana ia bisa menjual ke setiap pembuat ponsel termasuk Huawei.
Namun pendapat tersebut bukantermasuk sebuah indikasi lobi ke AS.
Hal itu terjadi setelah Qualcomm menyelesaikan sengketa paten dengan Huawei yang membayar $ 1,8 miliar dan menandatangani kesepakatan lisensi baru.
Baca Juga: Qualcomm Perkenalkan Quick Charge 5, Isi Baterai 50 Persen Cuma 5 Menit
Meskipun kedua peristiwa tersebut tidak selalu terkait, seperti dilansir dari Engadget.
Beberapa perusahaan berhasil mendapatkan pengecualian atas larangan AS melalui lisensi, seperti Intel, Micron, dan Xilinx.
Qualcomm tidak selalu berusaha untuk melakukan sebuah hal yang tidak realistis.
Meski begitu, kesuksesan masih jauh dari kepastian.
Baca Juga: Paten Baru Huawei Pamerkan Smartwatch dan Smarband Dengan Hongmeng OS
Smartphone mewakili bagian penting dari bisnis Huawei.
Maka membiarkan pengecualian besar seperti ini dapat dianggap melemahkan larangan tersebut.
Mungkin juga dianggap tidak konsisten saat perusahaan perangkat lunak seperti Google masih dilarang berinteraksi dengan perusahaan China.
(*)