Baca Juga: Ini Tarif Media Sosial yang Harus Dibayar Para Influencer, Tarif YouTube Mencapai Rp 93 Juta
Singkatnya, YouTube ingin memastikan para orangtua bahwa platform miliknya aman bagi anak-anak.
Sebab sebelumnya, YouTube dihujani kritikan karena banyak video yang tidak sesuai untuk anak, atau berbau eksploitasi anak, berkeliaran di di dalamnya.
Ivy Choi, perwakilan YouTube mengatakan bahwa perusahaannya memang mengotak-atik algoritma.
"Kami membuat ratusan perubahan setiap tahunnya untuk memudahkan orang menemukan apa yang mereka cari di YouTube," kata Choi.
"Baru-baru ini kami baru saja membuat satu perubahan untuk meningkatkan konten keluarga yang lebih berkualitas," ujarnya, sebagaimana dihimpun dari Bloomberg, Kamis (30/7/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menelusuri Penyebab Turunnya Trafik Penonton dan Iklan di YouTube"Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi