Menurut regulator memberikan kekuatan pasar yang ekstrem.
"Kami menganggap Google menyesatkan konsumen Australia tentang apa yang akan dilakukan dengan sejumlah besar informasi pribadi mereka, termasuk aktivitas internet di situs web yang tidak terhubung ke Google," ungkap Sims.
Baca Juga: Loyalitas Merek Pengguna Android Capai Angka Tinggi, Bagaimana Pengguna iOS?
Namun, Google mengatakan perubahan itu opsional dan persetujuan konsumen dicari melalui pemberitahuan yang jelas dan mudah dipahami.
Google membantah dengan mengatakan jika pengguna tidak menyetujui, pengalaman mereka tentang produk dan layanannya tetap tidak ada yang berubah.
Pada Juni 2016, Google telah mengubah kata-kata dari kebijakan privasinya.
Yang seharusnya bertuliskan, tidak akan menggabungkan data yang dikenal sebagai "cookie" dari bisnis tampilan iklannya, DoubleClick, dengan informasi pribadi pengguna.
Baca Juga: Mantan Pimpinan Kamera Google Pixel Kini Bergabung Dengan Adobe
Namun nyatanyakebijakan baru tersebut berbunyi, "Bergantung pada pengaturan akun Anda, aktivitas Anda di situs dan aplikasi lain mungkin dikaitkan dengan informasi pribadi Anda untuk meningkatkan layanan Google."
Regulator Australia menuduh bahwa Google menggunakan data gabungan untuk meningkatkan iklan bertarget yang merupakan sumber pendapatan utama
Serta tidak menjelaskan kepada konsumen tentang perubahan dalam kebijakan privasi.
"Ini adalah tindakan yang kami ambil yang tidak dilakukan orang lain," ujar Sims.