Nextren.com - Sebuah vas bunga dari China terjual seharga lebih dari 30 juta dollar Amerika atau setara Rp 436 miliar.
Padahal, vas tersebut sebelumnya dibeli dengan harga 80 dollar Australia atau setara Rp 810.000.
Balai lelang multinasional, Sotheby's, menjelaskan vas tersebut sebagai artefak langka abad ke-18.
Vas tersebut dinyatakan hilang selama berpuluh-puluh tahun, hingga akhirnya ditemukan di rumah seorang wanita lanjut usia (lansia) di kawasan Eropa Tengah.
Seorang juru lelang mengatakan desain vas tersebut tidaklah biasa.
Baca Juga: Jaringan 5G Huawei Kini Resmi Dicekal Pemerintah Inggris, Bisa Timbulkan Kesenjangan Digital?
Vas tersebut dibuat khusus untuk Kaisar Qianlong yang memerintah Dinasti Qing selama 60 tahun.
"Adalah keajaiban bahwa vas yang luar biasa rapuh ini bertahan selama 50 tahun di rumah yang dikelilingi oleh hewan peliharaan yang banyak," kata Ketua Sotheby's Asia, Nicolas Chow, dalam pers rilis sebelum pelelangan dimulai.
Pelelangan vas tersebut dilakukan di Sotheby's Hong Kong.
Desain vas tersebut sangat khas dan hanya diproduksi di bawah bimbingan pengawas pembakaran kerajaan, Tang Ying, pada 1742 dan 1743.
Baca Juga: Facebook Segera Saingi YouTube Lewat Kehadiran Video Musik di Platform
Sotheby's menjelaskan bahwa vas berbentuk buah pir tersebut adalah contoh gaya porselen yang dikenal sebagai "yangcai," atau "warna asing" sebagaimana dilansir dari 9 News, Selasa (14/7/2020).
Dinamakan warna asing karena para pengrajin memasukkan pewarnaan gaya barat dan enamel ke dalam kerajinan mereka.
Vas tersebut ditemukan oleh konsultan seni yang berbasis di Amsterdam, Johan Bosch van Rosenthal.
Mereka menemukan vas tersebut di rumah pemiliknya yang berusia 80-an tahun.
Baca Juga: Cara Menggunakan Google Classroom untuk Belajar dari Rumah, Lengkap dan Mudah!
Namun pihak Sotheby's tidak merinci alamat mantan pemilik vas tersebut.
Vas itu diperiksa oleh para ahli Sotheby's yang mencocokkannya dengan barang di arsip rumah tangga kekaisaran Cina.
Sebelumnya, vas tersebut disimpan di sebuah istana di Kota Terlarang Beijing.
Barang tersebut pernah dipuji oleh kaisar karena desainnya.
Catatan Sotheby's juga menunjukkan bahwa vas itu telah melewati rumah lelang di London pada tahun 1954, dijual seharga hanya 80 dollar Australia pada saat itu.
Baca Juga: Canggih, Google Meet Hadirkan Keamanan Baru Agar Belajar Online Aman
Objek itu lantas dinamai sebagai Harry Garner Reticulated Vase.
Nama kolektor yang memilikinya sebelum lelang 1954 disematkan pada nama vas tersebut Vas tersebut merupakan salah satu barang langka dari China yang ditemukan kembali.Beberapa dekade terakhir, artefak dari China menjadi buruan dalam pasar lelang.
Pada 2010, vas masa pemerintahan Kaisar Qianlong terjual seharga 62 juta dollar AS atau Rp 902 miliar.
Vas tersebut ditemukan di sebuah ruma di London, Inggris.
Pada 2018, vas dari abad ke-18 ditemukan di loteng rumah keluarga di Perancis.
Vas tersebut berhasil dijual seharga 27 juta dollar AS atau Rp 393 miliar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Dulunya Dibeli Rp 810.000, Vas Ini Laku Rp 436 Miliar"Penulis : Danur Lambang Pristiandaru