Nextren.com - Perseteruan antara negara dengan perusahaan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Huawei masih berlangsung.
Sempat ada kabar bahwa AS sedang membuat aturan yang membuat kelonggaran bagi Huawei.
Namun, hal itu langsung terbantahkan oleh laporan kesiapan AS untuk mengakuisisi Ericsson sebagai rival kuat untuk produsen teknologi asal Tiongkok tersebut.
Perpanjangan masa blokir Huawei diperpanjang mungkin menjadi salah satu bukti kuat kalau hingga saat ini Amerika masih enggan untuk berdamai dengan Huawei.
Baca Juga: Setelah Lama Diblokir, Huawei Bisa Kerja Sama Lagi Dengan Perusahaan AS Pakai Syarat Ini
Alasan perseteruan keduanya pun masih simpang siur hingga satu tahun masa pencekalan.
Tapi hari ini dikabarkan kalau latar belakang masalah negara dan perusahaan itu telah dibeberkan oleh mantan bos Google, Eric Schmidt.
Pria yang saat ini bekerja di Pentagon untuk menjelaskan kalau apa yang terjadi antara AS dan Huawei hingga sekarang adalah tindakan mata-mata.
Baca Juga: Donald Trump Perpanjang Durasi Pemblokiran Huawei Hingga Tahun 2021
Kendati demikian, Schmidt pun menuding bahwa apa yang diduga oleh AS selama ini adalah kebenaran.
Ia berasumsi, Huawei dengan sengaja menyematkan sebuah perangkat untuk mengirimkan informasi ke Pemerintah Tiongkok.
"Huawei dipastikan menjalankan praktik yang tidak bisa diterima dalam hal keamanan nasional," ucap Schmidt dalam sebuah wawancara dengan BBC.