Follow Us

New Normal Bikin Investasi Telkom di Sektor Digital Lebih Cepat Termonetisasi

Wahyu Subyanto - Senin, 01 Juni 2020 | 15:14
Ilustrasi Work From Home (WFH)

Ilustrasi Work From Home (WFH)

"Sekarang kan kelihatan infrastruktur digital yang menjangkau hingga desa ya punya Telkom. Ini akan membuat utilisasi infrastruktur yang dibangun akan maksimal," katanya.

Mengutip Laporan Keuangan Telkom untuk 2019, Total belanja modal Perseroan pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp 36,59 triliun atau 27% dari total pendapatan.

Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk meningkatkan kapabilitas digital dengan terus membangun infrastruktur broadband yang meliputi BTS 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut dan terestrial, serta sebagian juga untuk keperluan bisnis menara.

Baca Juga: Begini Perilaku Ibu Indonesia Selama di Rumah Menurut E-Commerce Orami

“Kalau dilihat lima tahun ke belakang selalu belanja modal Telkom itu alokasinya sekitar 25% dari total pendapatan. Keberanian mengalokasikan belanja modal yang besar ini menjadikan Telkom berada pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company,” pungkasnya.

Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menyatakan, jika melihat kinerja Telkom di 2019, maka membuktikan bahwa “jargon” bisnis Halo-halo itu sudah sunset, adalah hal yang salah.

“Bisnis Halo-halo gak akan sunset selama pelaku usahanya mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Inovasi digital ke depan semakin berkembang dan maju. Jadi kalau operator mampu bersaing dan bertahan dengan kondisi yangada maka mereka bisa tetap survive,” katanya.

Baca Juga: Indonesia Bingung, Inilah Perilaku Konsumen Indonesia di Tengah Wabah COVID-19

Dalam catatan, kinerja Telkom sepanjang 2019 yang meraih keuntungan sebesar Rp18,6 triliun sepanjang 2019, naik tipis 3,5% dibandingkan periode 2018 sebesar Rp18 triliun.

Kinerja Telkom di 2019 bisa dikatakan paling kinclong dibandingkan operator seluler lain, seperti Indosat dan XL.

XL Axiata meraih laba bersih sebesar Rp713 miliar sepanjang 2019 berbanding terbalik dengan kondisi di 2018 yang mengalami kerugian Rp3,29 triliun.

Sementara Indosat Ooredoo berhasil membukukan laba sebesar Rp1,6 triliun di 2019 berbanding terbalik dengan posisi 2018 yang mengalami kerugian Rp2,4 triliun.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest