Nextren.com - Pandemi COVID-19 mengubah perilaku masyarakat Indonesia menjadi pengguna aktif internet.
Namun hal tersebut tidak seimbang dengan pengetahuan mengenai cara beraktivitas daring dengan aman.
Gojek sebagai aplikasi transportasi online dengan pengguna terbanyak di Indonesia mengklaim telah memastikan keamanan sistemnya tetap terjaga.
Sejak diluncurkan Februari lalu, perusahaan melakukan edukasi, meningkatkan keandalan sistem teknologi, dan proteksi Jaminan Saldo GoPay Kembali.
Baca Juga: Mobile Gaming Jadi Cara Terampuh Bikin Orang Betah WFH, Ini Buktinya
Demikian hasil diskusi online, “Aman Beraktivitas di Platform Digital Selama Pandemi COVID-19” yang digelar Centre for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM), hari ini (5/28).
Data Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyebutkan bahwa penggunaan internet menunjukkan peningkatan hingga 40%.
Lalu akses yang biasanya didominasi dari kawasan perkantoran kini didominasi dari kawasan pemukiman.
Sementara, CfDS UGM mencatat kejahatan siber termasuk penipuan rekayasa sosial juga meningkat terutama menyasar pembelanjaan barang medis dan kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Cari Uang Jadi Lebih Mudah, Instagram Akan Buat Pendapatan dari IGTV
Menurut Adjunct Researcher CfDS, Ir. Tony Seno Hartono, M. Ikom, pengetahuan yang minim mengenai keamanan daring, memperbesar potensi kejahatan penipuan berteknik memanipulasi psikologis (magis).
Teknik ini sifatnya sederhana, tidak perlu meretas sistem namun dampaknya luar biasa.