Laporan wartawan Nextren, Wahyu Subyanto.
Nextren.com - Operator telekomunikasi Malaysia Axiata Group Bhd kini sedang dalam pembicaraan untuk membeli operator pesaing yang lebih kecil di Indonesia.
Menurut CEO Axiata Group seperti dilansir dari Reuters (23/5), bentuknya berupa kesepakatan pertukaran saham untuk memangkas biaya dan persaingan di Indonesia sebagai pasar terbesarnya, setelah hantaman pandemi COVID-19.
Setelah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkomsel), operator XL Axiata disebut sebagai operator telekomunikasi terbesar kedua berdasarkan jumlah pelanggan di Indonesia, negara berpenduduk terpadat di Asia Tenggara.
Setelah itu baru diikuti oleh Indosat, lalu Smartfren dan operator telekomunikasi 3 sebagai bagian dari Hong Kong CK Hutchison Holdings Ltd.
Baca Juga: Huawei Enjoy Z Meluncur Dengan Harga Smartphone 5G Termurah
"Kecuali untuk pemain terbesar (Telkomsel), saya dapat memberitahu Anda saat ini kami sedang berbicara dengan semua orang, untuk membuat semacam pengaturan (kesepakatan)," kata Chief Executive Axiata Jamaludin Ibrahim kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu.
Namun Jamaludin Ibrahim menolak untuk menyebutkan dengan jelas operator telekomunikasi mana yang sedang menjadi target.
Yang jelas, Jamaludin Ibrahim menyatakan tidak bakal membeli dua operator telekomunikasi, karena merasa tidak perlu melakukannya.
Menurut Reuters, operator Indosat yang memiliki nilai pasar Rp 10,68 triliun, lalu Smartfren senilai Rp 21 triliun tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Baca Juga: Samsung Galaxy M11 Sudah Bisa Dibeli di Lazada Dengan Harga 1 Jutaan
Begitu pula operator lokal Hutchison di Indonesia yang nilainya tidak bisa disebut karena bukan merupakan terdaftar di bursa saham.