Selain itu dari sisi ekonomi menurut dia semua negara mengalami kesulitan, termasuk dari sisi perdagangan, pendidikan, sosial dan tentu saja juga dari sisi kesehatan.
“Secara logika sederhana saja nggak ada yang diuntungkan,” ujar dia.
Kemudian ketika ada yang menganggap perusahan vaksin juga akan untung, menurutnya ini juga tidak masuk akal dan dengan mudah dapat dibantah.
“Faktanya yang terjadi saat ini virus ini terus bermutasi dan strain berbeda-beda di setiap negara, sehingga tingkat kesulitan vaksin dan obat pun sangat komplek,” ucap dia.
Baca Juga: Ini 8 Situs Streaming Film Gratis Pengganti IndoXXI Yang Diblokir Kominfo
Benarkah rekayasa perusahaan vaksin?
Karena itu menurut Dicky apabila virus corona adalah rekayasa perusahaan vaksin untuk meraup untung, maka skenarionya terlalu rumit.
Selain riset vaksin yang mahal juga memerlukan waktu yang lama untuk menentukan vaksin yang dapat melemahkan virus.
Termasuk mengenai tudingan bahwa China berada di balik konspirasi penyebaran virus corona, Dicky menyebut hal itu juga tidak beralasan.
Baca Juga: Jangan Ngaku Anak Twitter Kalau Belum Tahu 10 Slang ini, Yuk Mutualan!
Terlebih melihat dampak yang ditimbulkan virus corona bagi China.
“China di Wuhan sekarang melakukan tes bahkan sampai 1 juta sehari, itu dalam rangka karena takutnya akan serangan gelombang kedua yang lebih besar,” kata dia.