Tingkat bahaya tersebut ditentukan dengan jumlah virus yang sengaja disematkan oleh hacker untuk menjerat korban.
Jika kamu sudah masuk ke dalam software yang diisi oleh malware, maka besar kemungkinan sistem perangkat milikmu akan rusak.
Kerusakan tersebut telah menjadi celah lebar untuk hacker bisa dengan mudah mencuri data pribadi kamu.
Baca Juga: Cara Mudah Hindari Stalker yang Suka Ngintip Akun Instagram Kamu
3. Phising
Ya, sebenarnya Phising hampir-hampir mirip dengan Malware.
Namun bedanya, Phising menargetkan informasi terkait password, ID, hingga username dari sebuah akun.
Metode kejahatan siber ini lah yang digunakan oleh hacker dalam kasus yang menimpa Zoom.
Jadi proses pencurian data dengan cara Phising kerap dilakukan dengan berbeda-beda.
Baca Juga: Ternyata Begini Proses WhatsApp Bisa Kena Hack Menurut Ahli Keamanan Digital
Salah satunya adalah dengan mengirimkan email kepada pengguna dengan memberikan sebuah tautan.
Nah, ketika tautan tersebut di klik oleh korban, maka biasanya akan tersedia kolom yang mengharuskan korban mengisi data-data pribadi.