Jika link verifikasi tersebut diklik, maka akun WhatsApp secara otomatis akan berpindah tangan ke pelaku peretasan.
Namun, menurut Alfons, untuk membuat calon korban mau mengklik tautan atau memberikan kode OTP tersebut tidak mudah.
Baca Juga: Cara Kirim Stiker WhatsApp Edisi Spesial Ramadan di Indonesia, Bikin Seru Suasana!
Oleh sebab itu, pelaku biasanya menggunakan beberapa teknik, salah satunya menggunakan metode rekayasa sosial.
Metode ini biasanya dilakukan pelaku dengan menipu korban, biasanya dengan iming-iming menang undian atau lainnya.
Tujuannya untuk membuat korban akhirnya mau mengetuk tautan atau menyebutkan kode OTP.
Jika cara ini tidak berhasil, kemungkinan peretas menggunakan cara kedua, yakni menyadap SMS calon korban, sehingga bisa mendapatkan kode OTP atau tautan verifikasi.
Baca Juga: Samsung Galaxy A31 Jadi HP Gaming, Pertama Pakai Chipset Mediatek
Cara menyadap SMS ini biasanya menggunakan aplikasi pihak ketiga bernama SMS Forwarder.
Namun, menurut Alfons, ponsel korban harus terpasang aplikasi tersebut lebih dulu dan diatur, agar bisa meneruskan pesan ke nomor yang dipegang peretas.
Lewat SMS Auto Divert
Selain aplikasi, penyadapan SMS juga bisa dilakukan melalui layanan SMS Auto Divert dari operator seluler dengan menghubungi nomor USSD tertentu sesuai operator yang digunakan di ponsel korban.