Nextren.com - China telah membahas penggunaan teknologi telekomunikasi 6G untuk memodernisasi pasukan tempurnya, meskipun negara tersebut baru saja mulai menerapkan teknologi 5G.
Seperti diberitakan South China Morning Post, pengamat mengatakan masih ada pertanyaan seputar apakah Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dapat memikul transformasi ambisius seperti itu dan seberapa jauh teknologi nirkabel generasi keenam dapat diadopsi.
Sebuah artikel berjudul "Jika 6G Akan Digunakan di Medan Tempur Masa Depan", yang diterbitkan oleh China National Defense News pada hari Senin, mengatakan bahwa teknologi 6G memiliki keunggulan yang berbeda dan potensi yang kaya untuk aplikasi militer, jika dibandingkan dengan 5G.
Baca Juga: Secara Teori, Jaringan 6G Dipercaya Punya Kecepatan Sampai 1TB per Detik
"Jika teknologi 6G diperkenalkan ke militer, itu pasti akan berdampak besar pada kegiatan militer, seperti pembentukan perang, pengembangan peralatan, dan komunikasi medan perang," tulis artikel itu.
"Mempromosikan penerapan 6G secara bertahap dalam militer, mungkin menjadi salah satu fokus utama bagi angkatan bersenjata Tiongkok untuk beradaptasi dengan perubahan militer baru di masa depan."
Istilah 6G dan 5G merujuk pada jaringan nirkabel seluler generasi keenam dan kelima.
Baca Juga: Jaringan Internet 6G Diperkirakan Baru Tersedia untuk Umum Tahun 2030
Sementara 5G diketahui memiliki kecepatan transmisi data setidaknya 10 kali lebih besar dari 4G yang diluncurkan pada tahun 2009.
Sedfangkan teknologi 6G diperkirakan memiliki kecepatan 10 kali lebih besar dari 5G.
China secara resmi meluncurkan jaringan 5G pada bulan November tahun lalu.
Industri dan peneliti berspekulasi bahwa 6G dapat digunakan pada tahun 2030.