Nextren.com - Menurut Menteri Sains dan Teknologi Israel Ofir Akunis, ilmuwan Israel berada di puncak pengembangan vaksin pertama melawan virus corona baru.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, vaksin dapat siap dalam beberapa minggu dan tersedia dalam 90 hari, menurut rilis.
Sebagai informasi, Akunis membuat pernyataannya pada akhir Februari 2020 lalu.
“Selamat kepada MIGAL [Institut Penelitian Galilea] atas terobosan yang menarik ini,” kata Akunis.
"Saya yakin akan ada kemajuan pesat lebih lanjut, memungkinkan kami untuk memberikan respons yang diperlukan terhadap ancaman global COVID-19," kata Akunis, merujuk pada penyakit yang disebabkan oleh corona virus novel.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 14 Masalah Pemblokiran IMEI Hape BM Mulai Besok 18 April 2020
Melansir Jerusalem Post, selama empat tahun terakhir, tim ilmuwan MIGAL telah mengembangkan vaksin melawan virus bronkitis infeksi (IBV), yang menyebabkan penyakit bronkial pada unggas.
Efektivitas vaksin telah terbukti dalam uji praklinis yang dilakukan di Veterinary Institute. MIGAL terletak di Galilea.
"Konsep dasar kami adalah mengembangkan teknologi dan tidak secara khusus vaksin untuk jenis virus ini," kata Dr. Chen Katz, pemimpin kelompok bioteknologi MIGAL.
“Kerangka kerja ilmiah untuk vaksin ini didasarkan pada vektor ekspresi protein baru, yang membentuk dan mengeluarkan protein larut chimeric yang mengantarkan antigen virus ke jaringan mukosa oleh endositosis yang diaktifkan sendiri, menyebabkan tubuh membentuk antibodi terhadap virus,” ujar Chen.
Baca Juga: Biaya Perawatan Pasien Covid-19, Bisa Habiskan Rp 231 juta per Orang