Nextren.com — Selama ini masyarakat menilai jika AI dan IoT adalah satu hal yang berbeda.
Namun ternyata, AI dan IoT bisa padukan dan menjadi tren yang akan berkembang dengan pesat di masa depan.
Kasubdit Direktorat Standardisasi Teknologi Informasi, Andi Faisa Achmad mengatakan jika Indonesia merupakan negara yang potensial dengan ekosistem IoT.
Ekosistem tersebut diprediksi akan tumbuh cepat di Indonesia didukung oleh berbagai pilihan teknologi.
Baca Juga: Solusi Digital iOT Bertema Smart Home, Smart City dan Logistik ala XL Axiata
“Pada 2025, Internet of Things diprediksi akan memberikan dampak terhadap produktivitas sebesar USD121,4 miliar di dunia."
"Angka ini akan didominasi paling besar pada industrial seperti manufaktur, retail, transport yang ada di tiga besar dengan kontribusi terbesar,” ujar Andi Faisa, dalam workshop ‘Trend AI dan IoT di Indonesia’.
Workshop ini diinisiasi Forum Wartawan Teknologi Indonesia di Plaza Senayan XXI, Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020.
Oleh karena itu, pemerintah melalui kemenkominfo mencoba untuk memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang sifatnya mendorong pemanfaatkan teknologi tersebut.
Baca Juga: Rute Bis dan Sopir Ugal-ugalan Bisa Dipantau Pakai IoT “Fleetech” dari XL Axiata
Tujuannya agar bisa lebih cepat diimplementasi dan menjadi enabler bagi perkembangan IoT dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di setiap sektor.
Beberapa aturan yang pernah dikeluarkan seperti Peraturan Menteri No.1 yang berkaitan dengan Frekuensi Izin Kelas untuk Perangkat Low Power Wide Area.