Demikian pula, virus SARS melompat dari kelelawar ke musang (mamalia kecil, nokturnal) dalam perjalanannya ke manusia, sedangkan MERS menginfeksi unta sebelum menyebar ke manusia.
4. Mitos: Virus SARS-CoV-2 terbentuk di laboratorium
Hingga saat ini, tak ada satu pun bukti yang menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 adalah buatan manusia.
SARS-CoV-2 sangat mirip dengan dua virus corona lain yang juga memicu wabah beberapa tahun lalu, yakni SARS-CoV dan MERS-CoV.
Baik SARS-CoV-2, SARS-CoV, maupun MERS-CoV tampaknya berasal dari kelelawar.
Baca Juga: Pabrik TV Sharp Akan Dijadikan Pabrik Masker Terkait Virus Corona
5. Mitos: Orang yang terinfeksi Covid-19 pasti akan meninggal
Ini tidak benar. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China pada 18 Februari 2020, sekitar 81 persen orang yang terinfeksi merupakan Covid-19 ringan.
Sekitar 13,8 persen melaporkan penyakit parah, yang berarti mereka mengalami sesak napas, atau membutuhkan oksigen tambahan, dan sekitar 4,7 persen kritis.
Ini berarti, mereka menghadapi kegagalan pernapasan, kegagalan multi-organ atau syok septik.
Data sejauh ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 2,3 persen orang yang terinfeksi Covid-19 meninggal akibat virus.
Orang-orang yang lebih tua atau memiliki kondisi kesehatan buruk tampaknya paling berisiko mengalami penyakit parah atau komplikasi.