Teti juga membantu menguras uang Ilham Bintang, senilai Rp 300 juta yang disimpan di dua rekening bank.
Sementara itu, polisi masih memburu tersangka A dan mengindentifikasi korban pembobolan Desar lainnya.
"Ada kelompok lain, 19 (korban) itu (dibantu) dua kelompok. Jadi, D mempunyai dua kaki (tangan), T sama A (masih DPO)," ungkap Hendro.
Selain itu, Desar juga diketahui berperan membuat rekening penampung untuk menyimpan uang hasil penipuan.
Baca Juga: Spotify Premium ada Iklan? Baru Pertama Kalinya di Negara Arab
Bagaimana memperoleh data pribadi Ilham Bintang?
Ternyata Desar memperoleh data pribadi Ilham Bintang karena bantuan Hendri.
Hendri ini merupakan karyawan salah satu bank swasta yakni BPR Bintara Pratama Sejahtera.
Hendri berperan menjual data nasabah menggunakan Sistem Laporan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Desar.
SLIK OJK tersebut memuat data pribadi nasabah di antaranya nomor induk kependudukan (NIK), limit penarikan uang dalam rekening, dan data kartu kredit.
Baca Juga: Google Trends 2019 Jadi Bahan Acuan Google Kampanyekan 'Cara Move On'
Dalam beraksi, Hendri dibantu dua tersangka lainnya yakni Heni dan Rifan untuk mengumpulkan data nasabah secara acak sesuai permintaan Desar.