Follow Us

Nomor Ponsel Wartawan Senior Ilham Bintang Dicuri, Pengamat Cyber Security: Ini Kerjaan Organized Crime

Wahyu Subyanto - Senin, 20 Januari 2020 | 13:59
Tangkapan CCTV di gerai Indosat Bintaro Jaya Xchange. Si penipu yang mengaku sebagai Ilham Bintang terlihat berkonsultasi dengan karyawan customer service

Tangkapan CCTV di gerai Indosat Bintaro Jaya Xchange. Si penipu yang mengaku sebagai Ilham Bintang terlihat berkonsultasi dengan karyawan customer service

Nextren.com - Hari ini netizen ramai membincangkan kasus pencurian rekening dan kartu kredit dari wartawan senior Ilham Bintang, yang diawali dengan penggantian identitas nomor selularnya oleh seorang pria misterius.

Ilham Bintang menuliskan kronologi kasus yang menimpanya secara detil dan rincidi akun Facebook pribadinya.

Kasus ini menyita perhatian netizen dan juga beberapa pengamat cyber security, dan tentu layak kita simak agar kita bisa terhindar dari masalah serupa.

Aksi pencurian nomor telepon seluler (Ponsel) yang dialami wartawan senior sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ilham Bintang, diperkirakan dilakukan oleh organisasi kejahatan terorganisir (Well Organized Crime) yang beroperasi lintas negara.

"Kalau melihat cerita yang dipaparkan Bapak Ilham Bintang di akun media sosialnya dan keterangan dari Indosat di media mainstream, saya prediksi ini aksi well organized crime yang "otaknya" ada di luar negeri."

Baca Juga: Kisah Nomor Indosat Wartawan Senior Ilham Bintang Diganti Orang Misterius, Lalu Dananya Dibobol ke 100 Rekening

"Mereka yang ada di Indonesia ini hanya pelaksana lapangan," ungkap Praktisi Cyber Security Mochammad James Falahuddin dalam keterangannya kepada Nextren di Jakarta, Senin (20/1).

Pria yang mengantongi Certified Ethical Hacker (CEH) ini menganalisa pelaku bisa meng-hostile nomor ponsel dari Ilham Bintang melalui kombinasi social engineering dan technical hacking.

"Pelaku sepertinya sukses melakukan profiling dari target dengan membaca kebiasaannya di dunia maya melalui aplikasi yang sering digunakan."

"Setelah profiling didapat, baru pelaksana di lapangan melakukan eksekusi untuk hostile sim card ke gerai operator, berikutnya tim lain melakukan pembobolan rekening."

"Jadi, kalau dilihat journey-nya, tak mungkin ini dilakukan oleh satu orang atau mereka yang ada di Indonesia saja. Untuk profiling pelanggan di dunia maya itu butuh "Kesabaran" dan biasanya itu kerjaan hacker Eropa Timur atau dari Asia," ulasnya.

Baca Juga: Begini Detil Tahapan Bobolnya Saldo GoJek Maia Estianty dan Cara Mencegahnya

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest