Baca Juga: Petinggi Facebook Akui Donald Trump Menangi Pemilu 2016 Berkat Layanan Mereka
Bagi AS, Mayjen Qassem Soleimani adalah seorang tokoh teroris yang mengancam keamanan AS.
Sebelum kematiannya, Soleimani adalah komandan dari organisasi Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC).
Organisasi ini selalu dianggap sebagai ancaman keamanan serius oleh pemerintah AS.
Baca Juga: Kenali Drone yang Menjadi Alasan Perseteruan Iran dan Amerika
Selain menghapus semua postingan dukungan terhdap Soleimani, Instagram juga menutup akun pribadi sang jenderal pada bulan April 2019 lalu.
Sayangnya, kebijakan Instagram dan Facebook ini dianggap sebagai suatu kebijakan yang tidak demokratis.
Ali Rabiei, juru bicara pemerintah Iran juga menyampaikan kekecewaannya terhadap Instagram lewat akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: Trump Bakal Update Status Perang Dengan Iran, Ajak Kongres Follow Twitternya
Selain menyebutnya sebagai kebijakan tidak demokratis, Rabiei juga menyebutnya sebagai tindakan yang tidak tahu malu.
Sekarang pihak Instagram masih terus berpatroli untuk menghapus semua hal tentang Soleimani yang ada di platformnya.