Biasanya para hacker nakal ini cuma membuat situs sasaran mereka menjadi tidak bisa diakses selama beberapa hari saja.
Tapi tetap saja, aktvitas hacker ini jelas bisa mengganggu aktivitas para pekerjanya.
"Para peretas ini biasanya hanya menganggu, tetapi tidak berhasil mengubah atau mencuri data yang ada di dalam situs," kata Gusti.
Menariknya lagi, pihak Kominfo menemukan fakta kalau para pelakunya bukan cuma dari masyarakat Indonesia saja, tapi juga dari Tiongkok dan Russia.
Melihat adanya hacker asing, Kominfo Kalsel sekarang sedang berusaha membentuk tim khusus bernama Computer Security Incident Respon Team (CSIRT).
Baca Juga: Android Punya Celah Keamanan Berbahaya, hacker Bisa Pakai Kamera Awasi Pengguna
Rencananya CSIRT akan dibentuk pada bulan depan untuk meminimalisir dan menangkal serangan hacker.
Pemerintah Kalsel juga akan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Indonesia untuk melancarkan program ini. (*)
Baca Juga: Hacker Jogja Peras Rp 51,5 Miliar Dari Perusahaan Amerika, Ternyata Begini Modusnya