:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/14/foto-artikel_20250214_100045_000-20250214100911.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/14/img-20250214-wa0000jpg-20250214064119.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/14/enm-dago-01jpeg-20250214051858.jpeg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/13/tingka1jpg-20250213102125.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/01/31/foto-artikel-63jpg-20250131034700.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/10/20250130_111535jpg-20250210070411.jpg)
Perubahan ini ternyata mendapat kritikan dari beberapa YouTuber.
Baca Juga: Duh, Youtubers Kondang PewDiePie Umumkan Istirahat Pada 2020 Mendatang
Dirangkum dari The Verge, Rabu (8/1/2020), beberapa YouTuber pengulas mainan merasa keberatan dengan kebijakan ini.
Pasalnya, penonton mereka dari usia dewasa juga tidak sedikit.
Dikritik YouTuber
Salah satu YouTuber yang melempar kritikan adalah Dan Eardley, pemilik kanal Pixel Dan.
Di kanalnya, ia kerap mengulas mainan, termasuk action figure yang banyak digemari usia dewasa.
Dia khawatir akan mendapat denda dari FTC apabila dianggap melanggar aturan.
Baca Juga: YouTuber 8 Tahun Ini Raup 309 Miliar Tahun Lalu Hanya Dari Video Mainan
Apalagi, kata Eardley, ada kata-kata yang tidak jelas, seperti kata-kata "ditargetkan untuk anak-anak" atau yang "menarik untuk anak". "Sulit mengetahui apakan kita melanggar atau tidak," katanya.
Aturan ini masih akan diperbarui dalam beberapa bulan ke depan, termasuk informasi lebih spesifik tentang konten mana yang diperbolehkan dan tidak.
YouTube sendiri telah membuat platform khusus bagi anak-anak bernama YouTube Kids.