Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Sejak layanan ojek online atau ojol muncul di Indonesia, kebutuhan transportasi kita terasa jadi lebih mudah terpenuhi.
Dalam waktu singkat layanan ojol berhasil jadi pilihan utama transportasi umum untuk menghindari kemacetan dan mempersingkat waktu perjalanan.
Baca Juga: Inilah 5 Alasan Kenapa Main Hape Bisa Bikin Diet Kamu Gagal Total
Salah satu keunggulan para ojol ini adalah harganya yang sangat terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.
Tapi belakangan ini beredar pemberitaan yang menyebut kalau tarif ojol lebih mahal dari tarif pesawat.
Pernyataan tersebut pertama kali keluar dari mulut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia, Fuad Rizal.
Baca Juga: Dua Pasangan Lansia Ini Kecanduan Smartphone Parah, Simak Ceritanya!
Menurutnya, tarif per kilometer pesawat lebih murah jika dibandingkan tarif ojol.
Dilansir Kompas.com, Fuad menjelaskan saat ini rata-rata tarif pesawat terbang per kilometernya adalah Rp 2.500 per penumpang.
Sementara tarif ojol adalah Rp 2.600 per kilometernya.
Tarif pesawat saat ini dinilai sudah sangat sesuai dengan kemapuan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Ini Tarif Media Sosial yang Harus Dibayar Para Influencer, Tarif YouTube Mencapai Rp 93 Juta
Apabila diturunkan maka akan banyak maskapai yang terpaksa gulung tikar.
“Dari sisi harga industrinya sudah tidak sustain sama sekali. Industrinya bisa rusak sendiri dan mati. Suda lebih dari 15 airlines yang mati dalam 10 tahun karena kompetisinya tidak sehat,” kata Fuad.
Isu kenaikan harga tiket pesawat ini memang sudah banyak dibicarakan sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Zenius Tawarkan Belajar Online Gratis di 80 Ribu Video Pelajaran
Sebenarnya kita bisa saja mencari banyak promo berupa potongan harga atau cashback dari berbagai layanan traveling online.
Tapi tetap saja, secara umum harga yang ditawarkan lebih mahal dari biasanya.
Di musim liburan akhir tahun ini harga tiket juga dipastikan akan meningkat karena banyaknya permintaan.
Baca Juga: Kominfo Pastikan Jaringan Seluler Tetap Lancar Sepanjang Libur Natal dan Tahun Baru
Kenaikan harga tiket pesawat ini ternyata juga berdampak terhadap pemasukan negara dari sektor pariwisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama sebelumnya juga sempat mengatakan kalau jumlah wisatawan mancanegera tahun ini tidak mencapai target.
Target untuk tahun 2019 adalah 18 juta wisatawan. Sementara sampai akhir tahun nanti jumlahnya diprediksi hanya sampai 16,3 juta saja. (*)
Baca Juga: Canggih, Sekarang Pengamen di Semarang Terima Bayaran Lewat GoPay