Sebelumnya di tahun 2019 ini juga telah dioperasikan jaringan USO antara lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu di Kabupaten Ende, di Provinsi Maluku Utara, tepatnya di Kabupaten Halmahera Barat, serta tiga lainnya di Provinsi Maluku, yaitu di Kabupaten Tengah Tengah.
Pembangunan jaringan USO oleh XL Axiata di 2019 ditargetkan mencakup 289 titik di 51 kabupaten yang tersebar di berbagai provinsi, baik di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
Dari seluruh 289 BTS USO yang dibangun merupakan BTS 4G.
Upaya untuk membangun jaringan USO tidak akan berhenti di tahun ini saja, dan diharpkan bisa dilanjutkan di tahun 2020 di area yang semakin luas.
Baca Juga: Pemblokiran IMEI Hape Ilegal, Operator Tidak Perlu Investasi EIR di Tahap Awal
Semua jaringan USO yang dibangun akan dikelola menjadi jaringan yang mampu melayani masyarakat dengan baik, agar memberikan nilai ekonomi dan bisnis.
Maka, seiring dengan pembangunan jaringan USO ini, juga akan dibangun ekosistem pendukung agar masyarakat setempat semakin mudah mengakses dan memanfaatkan semua jenis layanan.
Area luar Jawa, memiliki potensi perluasan jaringan terutama karena penggunaan data internet yang sangat tinggi.
"Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan hingga 500% dari 29 juta menjadi 171 juta, di mana 44% penggunanya berada di luar Jawa dan akan terus bertambah. Dengan potensi ini, tentunya kami sangat optimis untuk mengembangkan potensi bisnis terutama data di area luar Jawa, termasuk area-area jaringan USO. “ imbuh Gede
Sebelumnya pada tahun 2017 dan 2018, XL Axiata juga telah mulai membangun jaringan USO di sejumlah daerah, antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: Begini Kondisi dan Kesiapan Operator Seluler Saat Ibukota Pindah ke Kalimantan Timur