Nextren.com - Operator seluler XL Axiata berusaha menjangkau pelosok negeri agar bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional.
Pembangunan jaringan telekomunikasi dan data di berbagai daerah pelosok ini dilakukan lewat skema USO (Universal Service Obligation).
USO sendiri adalah program untuk mengurangi kesenjangan digital di daerah khususnya daerah pedesaan, tertinggal, dan terluar, yang secara ekonomi sulit dilakukan oleh penyelenggara telekomunikasi komersial.
Program Layanan USO selama ini diawali dengan layanan dasar (voice) hingga layanan data (internet). Namun perlu diketahui, dana USO ini didapat dari iuran para operator sendiri dengan menyetor sebanyak 1,25 persen dari pendapatan kotornya setiap tahun.
Di penghujung tahun 2019 ini, tiga BTS USO mulai beroperasi di beberapa area terpencil, yaitu Natuna di Provinsi Kepulauan Riau, Musi Rawas di Sumatera Selatan, dan Pesisir Barat di Lampung.
Baca Juga: Ini Data OpenSignal Dari 5 Operator di Indonesia, Ternyata Download Tercepat Bukan di Jakarta
Keberadaan jaringan USO dengan spesifikasi sebagai jaringan data 4G ini diharapkan mampu mendukung pemerataan pembangunan di kawasan perbatasan, serta memperkuat aspek ketahanan nasional mengingat letak Natuna di garis terdepan wilayah Republik Indonesia di wilayah Laut Cina Selatan.
Peresmian peroperasinya BTS USO Natuna tersebut berlangsung di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna.
Hadir mewakili manajemen XL Axiata adalah Head of Sales Kepri - Ridar, Alex Burnama, sementara perwakilan pemerintah daerah setempat adalah Kadis Kominfo Natuna, Raja Darmika. Turut hadir Kepala Desa Mekar Jaya, Muhammad Isa dan sejumlah tokoh masyarakat.
Plt Chief Technology Officer, I Gede Darmayusa mengatakan XL Axiata bangga bisa kembali meresmikan beroperasinya jaringan telekomunikasi dan data di wilayah-wilayah yang termasuk dalam kategori 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).
"Kali ini di Kepulauan Natuna, salah satu titik terluar dari wilayah kedaulatan Republik Indonesia, yang berlokasi di tengah Laut Cina Selatan. Terletak di area pemukiman, jaringan yang dibangun dengan skema USO di Natuna ini memiliki jangkauan hingga radius 7 km. Warga setempat dan aparat pemerintah bisa memanfaatkan layanan telekomunikasi dan internet cepat 4G untuk bermacam aktivitas produktif,” ujar Gede.
Baca Juga: Pendapatan Operator Seluler di Indonesia Sukses Tumbuh 5-6 Persen