Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Bantah Merosot ke Posisi 3, Samsung Sebut Masih Jawara di Pasar Smartphone Indonesia

None - Jumat, 22 November 2019 | 13:22
Ilustrasi pakai hape
Money Control

Ilustrasi pakai hape

Pada kuartal III-2019 (Q3 2019) ini, lembaga riset pasar IDC menyebut duo vendor smartphone asal China, Oppo dan Vivo, menggeser posisi Samsung, yang pada kuartal sebelumnya berada di peringkat pertama.

Namun hasil yang berbeda ditunjukkan oleh firma riset GfK, yang menyebut Samsung masih menjadi vendor smartphone peringkat pertama di Indonesia. Perbedaan hasil tersebut bisa jadi disebabkan oleh metode penelitian yang berbeda.

Dalam penelitiannya, IDC menghitung jumlah shipment (pengiriman) yang berarti adalah jumlah unit ponsel yang dikirim dari vendor (perusahaan) kepada distributor.

Sementara riset GfK tidak menghitung jumlah pengiriman, melainkan menghitung jumlah smartphone yang terjual dari distributor kepada konsumen.

Baca Juga: Begini Cara Mengirim Tweet di Twitter Versi Web Secara Terjadwal

Jadi jelas perbedaannya bukan? Jumlah pengiriman artinya tidak semuanya dibeli konsumen atau masih ada sisa di gudang distributor atau toko-toko, sedangkan jumlah yang terjual artinya ponsel sudah benar-benar di tangan konsumen.

Artinya, riset yang dilakukan GfK dapat merepresentasikan, berapa banyak jumlah ponsel suatu vendor yang dimiliki konsumen pada kuartal tersebut.

Dari data yang diterima KompasTekno dari pihak Samsung Indonesia, Kamis (21/11/2019), hasil riset GfK menunjukkan bahwa dari seluruh ponsel yang dibeli oleh konsumen selama Q3 2019, 42 persen di antaranya adalah ponsel Samsung.

Baca Juga: YouTube Premium yang Tanpa Iklan, Begini Cara YouTuber Mendapat Uang

Menurut Bernard Ang, IM Business Vice President Samsung Electronics Indonesia, ada hampir setengah pengguna ponsel di Indonesia yang masih menaruh kepercayaan tinggi pada merek Samsung.

"Samsung masih diposisikan sebagai smartphone nomor satu di Indonesia sebesar 42 persen unit, berdasarkan laporan GfK di kuartal ketiga 2019."

"Ini yang menunjukkan bahwa setengah dari konsumen Indonesia masih memiliki apresiasi dan kepercayaan yang tinggi terhadap inovasi kami yang berarti," ungkap Bernard.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x