Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Narsistik alias narsis sering dianggap sebagai sebuah perilaku buruk karena cenderung membanggakan diri sendiri da meremehkan orang lain.
Malahan, banyak orang juga menganggap kalau narsis dan hobi pamer adalah sebuah kelainan.
Beberapa studi mengklaim kalau narsis bisa membuat seseorang menjadi depresi.
Saat ini kita bisa dengan mudah menemui banyak orang narsis di media sosial (medsos) populer.
Baca Juga: 73 Persen Pengguna Twitter di Indonesia Bermain Video Games di Smartphone, PC dan Konsol
Berbeda dengan anggapan sebelumnya, baru-baru ini sebuah studi justru menemukan kalau narsis di medsos justru bisa mengurangi risiko depresi.
Dilansir dari Kompas.com, para peneliti dari Queen's University Belfast melakukan riset untuk menemukan hubungan antara narsis dan depresi.
Penelitian ini melibatkan 700 orang dengan tiga kategori riset yang berbeda.
Para responden ini lalu diminta untuk mengisi kuesioner untuk mengukur tingkat narsisme, kekuatan mental, dan stress yang dialami.
Baca Juga: WHO Sebut 50 Persen Penyebab Gangguan Pendengaran Adalah Earphone