Grup Salim Incar Startup Pemula Hingga Senilai Rp 14 Miliar, Tapi Bukan yang Bakar Uang

Nextren.com -Acara Next Indonesian Unicorn (Nexticorn) International Summit 2019 di Jimbaran, Badung, Bali, selama 14 - 15 November 2019 menjadi ajang bagi para investor memburu startup.

Salah satunya Grup Salim yang menyiapkan investasi US$ 500.000 (Rp 7 miliar) hingga US$ 1 juta (Rp 14 miliar) untuk mengembangkan perusahaan rintisan.

Aksi Salim dilakoni melalui Innovation Factory, sebuah inisiatif yang berfokus untuk mengembangkan ekosistem startup dan wirausaha.

Berdasarkan data yang dihimpun panitia Nexticorn, Grup Salim tidak hanya membidik perusahaan rintisan level seed.

Kelompok usaha pemilik Indofood ini juga menawarkan investasi pre-series dan series A.

Edmund Carulli, Portfolio Manager Innovation Factory dari Grup Salim, membeberkan akan membidik perusahaan rintisan dari sektor teknologi, makanan dan non makanan.

"Sebagaimana yang lain, kami di sini berusaha mencari kolaborasi potensial dengan beberapa startup. Kami punya angle untuk fokus di startup teknologi, food dan non-food, seperti edukasi, kecantikan dan otomotif," jelas Edmund kepada media di Bali, Kamis (14/11).

Salim sengaja mengincar perusahaan rintisan di level seed atau yang tidak terlalu besar.

"Biasanya keputusan kami untuk menaruh investasi, salah satunya ditentukan oleh referensi dan networking, selain tren bisnis. Namun kami juga tidak looking agressively," lanjut Edmund.

Salim tidak ingin masuk ke startup yang menjalankan bisnis dengan "bakar uang".

Ini berkaca dari kegagalan perusahaan rintisan WeWork asal Amerika Serikat yang batal melantai di WallStreet karena "bakar uang".

"Dari awal kami tidak percaya startup yang membakar uang atau yang grow fast, kami cari yang slow growth," jawab Edmund.

Reporter: Amalia Fitri

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Grup Salim Berburu Startup, tapi Bukan yang Bakar Uang