Follow Us

Ratusan Pedagang Baju Bekas di Pasar Baru Tidak Takut Maraknya Online Shop, Ini Alasannya

None - Rabu, 13 November 2019 | 18:39
Tempat penjualan baju bekas di Pasar Baru, Jakarta Pusat
kompas.com

Tempat penjualan baju bekas di Pasar Baru, Jakarta Pusat

Teknologi seakan mengubah gaya hidup manusia, salah satunya industri fashion dan pakaian.

Beberapa tahun terakhir ini, online shop di bidang fashion sangat menjamur.

Namun, bukan berarti toko konvensional sudah meredup.

Buktinya Pasar Baru, yang masih dikunjungi masyarakat untuk berburu pakaian.

Pasar Baru merupakan salah satu destinasi favorit untuk berbelanja pakaian sesuai perkembangan mode.

Baca Juga: Percakapan Tentang Belanja di Twitter Meningkat 2 Kali Lipat Saat Harbolnas

Untuk berburu baju di Pasar Baru, masyarakat dapat menuju ke Metro Plaza yang menjorok ke dalam di sebelah kanan jalan.

Terdapat sekitar 150 toko di lantai 3.

Di sana berbagai jenis mode ada, antara lain vintage, retro, korean outfit, maupun casual.

"Ayo, bunda, dipilih bajunya. Impor semua loh," tawar salah satu pedagang ketika kami melihat-lihat pakaian di Metro Pasar Baru.

Meskipun online shop menggempur, para pedagang pakaian di Pasar Baru tetap percaya diri alias pede dan tidak takut merasa tersaingi.

Sebab, berbeda dengan toko konvensional, online shop memiliki beberapa kekurangan, seperti pengiriman yang lama, tidak bisa dicoba, serta tidak bisa melihat kualitas pakaian secara langsung.

Baca Juga: Promo Harbolnas 11.11: Begini Strategi Belanja di Ecommerce Agar Kantong Aman

Sementara di toko pakaian konvensioinal, masyarakat bisa memilih baju dan menawar harga serta berbelanja dengan nyaman.

Alexander (46), salah satu pedagang pakaian di Pasar Baru tidak takut dengan adanya online shop.

"Engga ada masalah dengan online shop. Online kan harus pesen terus bayar dulu. Terus enggak bisa dicoba dulu, beda kalau beli langsung di sini," ujarnya.

Alexander bahkan mengaku tidak merasa tersaingi dengan menjamurnya online shop atau toko daring.

Baca Juga: Menteri Perdagangan Ajak Ibu-ibu Belanja Produk Lokal di e-Commerce

Elin (33), pedagang pakaian lainnya ikut berbagi cerita mengenai hal ini.

"Saya juga punya online shop, tapi enggak begitu serius. Kalau online, omzetnya enggak menentu dan lebih repot ngurusnya," ujar Elin.

Elin sendiri mempunyai pengalaman pahit ketika ia merintis online shop.

"Kebanyakan kalau di online, cuma nanya-nanya doang, tetapi enggak beli. Udah gitu, kadang suka nawar lagi, padahal harganya sudah pas. Lebih baik jualan langsung di toko, omzetnya pasti."

Elin menambahkan, dirinya tidak takut dengan hilangnya pelanggan akibat maraknya online shop.

Baca Juga: Marak Belanja Online dan Aplikasi, Tahun Ini Bisnis Internet di Asia Tenggara Mencapai Rp 1400 Triliun

Justru, ia mengklaim bahwa omzet yang didapatnya di toko konvensional lebih besar dibanding online shop.

"Di sini yang belanja rata-rata orang kantoran. Terus, kadang ada anak muda juga yang suka beli di sini," ujar pedagang yang sebelumnya pernah berjualan di Pasar Senen ini.

Meskipun online shop sedang marak, namun hal itu tidak menjadikan masyarakat untuk membeli langsung pakaian toko konvensional, terutama di Pasar Baru.

Selain pengiriman yang lama, tidak semua masyarakat up-to-date dengan teknologi.

Baca Juga: Facebook Perkenalkan Facebook Pay Dukung Kartu Debit, Kartu Kredit dan PayPal

Yuni (42), ibu rumah tangga ini mengaku lebih suka membeli langsung di Pasar Baru ketimbang berbelanja online shop.

Selain murah, ia juga bisa mencoba baju dan memilih modelnya.

"Lebih enak di sini. Pilihan bajunya banyak, terus kita juga bisa ditawar juga harganya," ujar Yuni. Yuni merupakan pelanggan setia di Pasar Baru. Setiap bulan, ia membeli baju di Pasar Baru.

Pasar Baru masih tetap eksis meskipun pelanggan yang datang tidak sebanyak dahulu.

Pasar Baru memiliki pelanggan setia yang kerap sering berbelanja di sana.

Baca Juga: Komunitas GoPay dan Alfamart Untuk Emak-Emak, Permudah Belanja dan Atur Keuangan

Selain harganya murah, para pelanggan tersebut biasanya sudah kendengan pemilik toko.

Pada hari biasa, terdapat 30-50 pelanggan yang berburu baju di sana.

Sedangkan untuk hari libur dan akhir pekan, pelanggan yang datang lebih banyak, yakni sekitar 80-100 orang.

Untuk kisaran harga pakaian bekas di Pasar Barum memang harganya lebih mahal dibandingkan di tempat lain.

Namun untuk kualitasnya, baju bekas di Pasar Baru cukup bagus, sehingga banyak masyarakat yang berbelanja di sana.

Untuk kemeja dibandrol harga mulai dari Rp 40.000 per potong, dan untuk jaket dibandrol mulai dari harga Rp 80.000 per potong.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baju Bekas di Pasar Baru Tetap Eksis di Tengah Menjamurnya Online Shop"Penulis : Audia Natasha Putri

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest