Follow Us

Begini Kisah Pengoreksi Fakta Melawan Hoaks dari India, Nigeria dan Filipina

None - Selasa, 12 November 2019 | 19:15
Anti berita hoax!
Adweek

Anti berita hoax!

Nextren.com - Hoaks begitu cepat menyebar di masyarakat terutama lewat media sosial.

Faktanya penyebaran hoask yang marak dan masif ini begitu berbahaya bagi keamanan masyarakat dan bahkan sudah memakan korban.

Untungnya, ada berbagai inisiatif dari berbagai lembaga untuk mengoreksi kebenarannya.

Ratusan fact-checker dari berbagai media yang berasal dari berbagai negara mengadakan pertemuan yang digagas Facebook dalam Fact-checking Summit 2019, di Menlo Park, California, Amerika Serikat, pada 5-6 November 2019.

Dari Indonesia, selain dua perwakilan Kompas.com, ada pula 5 orang fact-checker yang dari Liputan6.com, Tirto.id, dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

Baca Juga: Pilihan Warna Aura Pink Untuk Samsung Galaxy Note10 di Indonesia

Berbagai hal dibahas dalam pertemuan tersebut, mulai dari pengenalan pembaruan teknologi, hal-hal yang bersifat teknis, hingga berbagi pengalaman upaya melawan hoaks dan penanganannya di berbagai negara.

Secara sederhana, dari pengalaman yang dibagi sejumlah fact-checker dari berbagai negara, dipahami bahwa isu yang muncul dan berkembang menjadi hoaks di masing-masing negara berbeda satu dengan yang lainnya.

Banyak faktor yang memengaruhinya.

Meski ada perbedaan, penyebaran hoaks relatif sama, yakni melalui berbagai media sosial maupun aplikasi perpesanan WhatsApp.

Baca Juga: Chipset Snapdragon 685 Diklaim 20 Persen Lebih Cepat dari Sebelumnya

Salah satu cerita dibagikan fact-checker asal India, Abhisek Kumar, yang berbincang dengan Kompas.com, di sela pertemuan.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest