Follow Us

Kabar Hoax atau Bukan? Cermati Cirinya dan Cek Dulu Dengan 7 Cara Ini

Wahyu Subyanto - Sabtu, 02 Desember 2017 | 21:04
Waspada hoax -
india.com

Waspada hoax -

Nextren.com- Hoax, informasi palsu, merajalela di dunia maya.

Baik lewat situs online atau lewat blog.

Berita hoax disebarkan lewat sosial media seperti facebook, twitter, instagram dan lainnya.

Bahkan aplikasi chating seperti WhatsApp, BBM dan Line, sering menjadi alat pertama penyebar hoax dan gosip.

Sosial media inilah yang kerap meneruskan dan menyebarkan hoax dengan ‘kecepatan cahaya’, tanpa cek ricek terlebih dahulu.

(Baca : Lagi Banyak Dicari, Oppo F5 Hape Juara Selfie Rp 3 Jutaan, Ini Plus Minusnya )

Banyak hal negatif yang ditemui jika informasi hoax sudah tersebar.

Bahkan efek viral mudah terjadi jika judul dibuat sensasi dan bombastis.

Bahkan seseorang yang berpendidikan tinggi juga akan mudah terpancing jika sisi emosionalnya dibakar oleh judul yang provokatif dan memancing emosi.

Efek negatif jelas terlihat berupa perpecahan di masyarakat, kecemasan dan kepanikan, hingga perilaku yang cenderung merusak.

Hanya mereka yang berpikir logis dan terbuka, yang akan mempertanyakan jika ada sebuah informasi yang tak masuk akal.

(Baca : Jelang Akhir Tahun, Inilah Pilihan 5 Tablet 2GB Di Bawah Rp 2 Juta )

Nah, bagaimana agar kita tak mudah percaya dengan kebenaran sebuah informasi?

Hoax atau bukan?

Berikut ciri-ciri hoax dan cara mengeceknya.

1. Pembuat informasi tak jelas

Biasanya pengirim awal hoax ini tidak diketahui identitasnya, termasuk link sumber ilmiah dari pesan yang disebar.

Kalau pun ada nama dalam berita, biasanya dicatut begitu saja tanpa ijin.

Pesan dikirim via whatsapp, email, twitter yang penyebarannya cepat, mudah dan gratis.

2. Isi berita penuh sensasi, provokatif

Biasanya, isi berita hoax bertentangan dengan logika umum dan ilmu pengetahuan.

Bisa juga terdengar aneh jika dibandingkan dengan fakta yang sudah umum diketahui.

Istilah ilmiah sering digunakan, padahal belum tentu benar, memanfaatkan keawaman pembaca.

Isinya mudah membuat cemas dan panik para pembacanya.

Lalu diakhiri himbauan agar pembaca segera meneruskan (forward) ke teman atau forum yang lebih luas.

Misalnya “Jika Anda tidak meneruskan informasi ini, maka akan ada kesialan yang menimpa esok hari”

(Baca : Edit Video Kini Bisa Di Hape, Ini 5 Aplikasi Editor Video Gratis Yang Keren Hasilnya )

Contoh berita hoax
deathandtaxesmag

Contoh berita hoax

3. Cek alamatnya (nama domain)

Media resmi tidak akan memakai blog gratisan seperti wordpress atau blogspot.

Saat ini, penyebar hoax seringkali memakai blog gratisan seperti itu untuk melakukan penipuan online, menyebar berita palsu, memuat pornografi, atau menjual obat ilegal.

Meskipun saat ini membeli nama domain memang sangat murah, namun ini bisa menjadi filter awal.

4. Cek Alamat dan kontak

Setelah alamat situs yang meyakinkan, cek pula alamat dan nomor telepon yang tercantum di situsnya.

Sumber hoax biasanya tidak mencantumkan alamat dan nomor telepon yang benar, agar tidak terlacak keberadaannya.

Bahkan, seringkali alamat yang dicantumkan palsu atau memakai alamat kantor orang lain.

(Baca : Foto Ponsel: 9 Hal Penting Saat Memotret Indahnya Bunga )

5. Cek identitas pendaftar

Domain yang benar pasti akan menyertakan pihak yang mendaftar pertama kali, dan bisa dicek lewat https://www.whois.net.

Bisa berupa nama perusahaan atau pribadi, lengkap dengan alamat dan terkadang nomor telepon.

Situs hoax atau penipuan, biasanya menampilkan “Whois Privacy Protection Services”

6. Cek Foto Hoax

Jika ada sebuah foto yang tampak menyulut emosi atau tak masuk akal, cek dulu kebenarannya lewat Google.

Anda bisa copy alamat foto tersebut atau download foto yang dicurigai sebagai latar belakang berita hoax.

Caranya dengan menggunakan Images Google.

Buka https://images.google.com/, lalu masukkan ke kolom pencarian dengan memilik ikon kamera.

Maka akan muncul penjelasan foto tersebut, termasuk situs yang pertama memuatnya.

Cara lebih mudah adalah dengan klik kanan di atas foto, lalu pilih Search Google for Image.

(Baca : Asyik, Pengendara Motor Kini Bisa Menikmati Navigasi Khusus dari Waze )

7. Cek ulang informasi

Ini bagian terpenting setelah menerima informasi yang diduga hoax.

Banyak orang percaya begitu saja informasi yang beredar, tanpa mengecek ke sumber lain atau ke situs yang kredibel.

Cara mudah mengecek adalah mengetikkan judul ke google, jangan lupa diapit dengan tanda petik di awal dan akhir judul.

Jika bukan hoax, akan banyak situs lain yang menampilkan informasi sejenis.

Jika hoax, biasanya hanya satu sumber saja yang terdeteksi.

(Baca : Review - Nokia 6, Smartphone Tipis Rp 2 Jutaan, Kameranya Bisa Diandalkan )

Jika sumber informasi disebut dari sebuah akun sosial media, cari dan tanyakan langsung kebenarannya.

Jika tahu nomornya, menelepon langsung juga bagus.

Jika Anda punya kenalan yang sangat paham informasi tersebut, lebih baik tanyakan apakah hal itu masuk akal.

Sudha jelas kan, jadi jangan mudah percaya pada sebuah informasi yang provokatif ya! (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest