Adapun program tersebut untuk memaksimalkan penjualan lapaknya tanpa perlu membayar biaya langganan bulanan.
"Cukup membayar 1% dari hasil penjualan, pelapak akan mendapatkan akses ke fitur Premium Super Seller, serta mendapatkan bonus dan diskon untuk Fitur Promosi," jelasnya.
Baca Juga: Riset: Situs Belanja Online Bisa Bikin Kita Boros Ternyata Memang Disengaja
Untuk terus meningkatkan jumlah transaski, pihaknya bilang akan terus menghadirkan produk inovatif dengan dampak positif dengan mamfasilitasi pemenuhan kebutuhan masyarakat yang beragam dan terus berubah.
Adapun contoh program yang akan terus dikembangkan yakni Serbu Seru, Flash Deal, promo Harbolnas, dan sebagainya.
Selain itu, juga melalui produk-produk virtual seperti BukaAsuransi, BukaPembiayaan, dan Tiket Kereta Bandara.
Dari sana, berdasarkan blog Bukalapak dituliskan bahwa laba kotor Bukalapak di pertengahan 2019 naik 3 kali lipat dibandingkan pertengahan 2018.
Baca Juga: Survey 5 Kota Besar Indonesia: Masyarakat Habiskan Rp 1,2 Juta Selama Ramadhan untuk Belanja Online
Selain itu, pihaknya berhasil mengurangi setengah kerugian dari EBITDA selama 8 bulan terakhir ini.
Menilik data dari Bank Indonesia, nilai transaksi perdagangan barang dari 14 marketplace di Indonesia mencapai Rp 23,8 triliun pada Juni 2019.
Sedangkan dari 4 marketplace utama Indonesia pada Juni 2019 mencapai Rp 18,4 triliun.
Secara total, sepanjang semester I kemarin nilai transaksi perdagangan barang dari 4 marketplace utama Indonesia sebesar Rp 112,1 triliun, tumbuh 130% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 48,7 triliun.