Follow Us

Ternyata Bukalapak PHK Ratusan Karyawannya Karena Ingin Untung

None - Kamis, 12 September 2019 | 19:36
Kantor Bukalapak

Kantor Bukalapak

Setiap perusahaan punya strategi masing-masing untukbertahan, bertumbuh atau untung.

Maka kabar beberapa hari terakhir terasa mengejutkan, karena sebuah perusahaan startup Unicorn dikabarkan melakukan PHK karyawannya.

Istilah unicorn disebutkan bagi perusahaan rintisan (startup) yang memiliki nilai lebih dari USD 1 miliar atau mencapai Rp 14,1 triliun.

Salah satu perusahaan rintisan (startup) yang telah menyandang status unicorn di Indonesia, Bukalapak, dikabarkan bakal melakukan aksi Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) massal terhadap karyawannya.

Baca Juga: Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak Kuasai Pasar E-Commerce Pada Q1 2019

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, karyawan yang terkena PHK sebanyak 100 dari keseluruhan 2.600 karyawan.

Adapun Chief of Strategy Officer of Bukalapak Teddy Oetomo mengungkapkan efisiensi agar perusahaan bisa mencetak untung menjadi salah satu alasan dari PHK tersebut.

Lalu, bagaimana sebenarnya kondisi keuangan Bukalapak?

Berdasarkan penelusuran Kompas.com dalam laporan keuangan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), kinerja keuangan Bukalapak sedikit tertahan dalam satu tahun terakhir.

Baca Juga: UMKM Berbasis Teknologi Binaan BPPT Kini Bisa Belajar dan Berjualan Lewat Bukalapak

Bukalapak membukukan pendapatan sebesar Rp 69,76 miliar sepanjang semester I 2019.

Sementara tahun lalu, Bukalapak berhasil mencatatkan pendapatan hingga Rp 119,05 miliar.

Selain itu, beban pokok pendapatan justru melonjak dari hanya Rp 3,83 miliar pada tahun 2018 dan melonjak hingga 12 kali lipat menjadi Rp 37,73 miliar pada semester I tahun ini.

Utang perusahaan pun mengalami lonjakan dari sebesar Rp 56,8 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 84,3 miliar tahun ini.

Baca Juga: Tokopedia & BukaLapak Masuk 5 Besar Aplikasi Belanja Terlaris di ASEAN

Adapun untuk utang lain-lain, perusahaan mencatatkan pertumbuhan, yaitu dari Rp 1,96 miliar menjadi Rp 2,95 miliar.

Entitas perusahaan PT Kreatif Media Karya yang merupakan anak perusahaan EMTK tersebut mencatatkan piutang usaha sebesar Rp 18,98 miliar, lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai Rp 34,26 miliar.

Di sisi piutang lain-lain, Bukalapak mencatatkan pertumbuhan menjadi Rp 79,88 miliar dari sebelumnya Rp 63,90 miliar.

Sebagai informasi, sebesar 35,17 persen saham Bukalapak dimiliki oleh KMK.

Adapun KMK sendiri merupakan anak usaha dari EMTK yang memiliki 99,9 persen sahamnya.

Baca Juga: Hacker Pakistan Klaim Bobol 13 Juta Data Pengguna Bukalapak, Benarkah?

Ingin Cetak Laba

Teddy mengatakan, menjadi sustainable e-commerce alias perusahaan e-dagang yang menghasilkan keuntungan sangat penting bagi perusahaannya.

Menurutnya saat ini, Bukalapak telah melangkah ke tahap yang lebih jauh tak hanya sekedar pertumbuhan GMV.

"Walaupun pertumbuhan GMV adalah indikator yang penting bagi semua e-commerce, Bukalapak telah melangkah ke tahap yang lebih jauh dan menghasilkan kenaikan dalam monetisasi, memperkuat profitabilitas, yang saat ini berjalan dengan baik dan bahkan melampaui ekspektasi kami," ungkap Teddy.

Adapun Gross Profit Bukalapak di pertengahan 2019 naik 3 kali dibandingkan pertengahan 2018.

Baca Juga: Cara Terhindar dari Penipuan Online, Terutama Saat Belanja Lewat Sosmed

Bukalapak juga berhasil mengurangi setengah kerugian dari pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) selama 8 bulan terakhir.

Untuk itulah, pihaknya ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih keuntungan.

"Kami ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih keuntungan, dan dengan pencapaian performa bisnis yang baik dan modal yang cukup, kami menargetkan untuk dapat mencapai breakeven bahkan keuntungan dalam waktu dekat," jelas dia.

Sementara bagi para mitra bisnis Bukalapak, penataan ini bisa berarti Bukalapak tengah memfokuskan diri untuk meningkatkan layanan dan memberi dampak positif lebih luas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PHK Karyawan, Bagaimana Kondisi Keuangan Bukalapak?"Penulis : Mutia Fauzia

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest