Setiap perusahaan punya strategi masing-masing untukbertahan, bertumbuh atau untung.
Maka kabar beberapa hari terakhir terasa mengejutkan, karena sebuah perusahaan startup Unicorn dikabarkan melakukan PHK karyawannya.
Istilah unicorn disebutkan bagi perusahaan rintisan (startup) yang memiliki nilai lebih dari USD 1 miliar atau mencapai Rp 14,1 triliun.
Salah satu perusahaan rintisan (startup) yang telah menyandang status unicorn di Indonesia, Bukalapak, dikabarkan bakal melakukan aksi Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) massal terhadap karyawannya.
Baca Juga: Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak Kuasai Pasar E-Commerce Pada Q1 2019
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, karyawan yang terkena PHK sebanyak 100 dari keseluruhan 2.600 karyawan.
Adapun Chief of Strategy Officer of Bukalapak Teddy Oetomo mengungkapkan efisiensi agar perusahaan bisa mencetak untung menjadi salah satu alasan dari PHK tersebut.
Lalu, bagaimana sebenarnya kondisi keuangan Bukalapak?
Berdasarkan penelusuran Kompas.com dalam laporan keuangan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), kinerja keuangan Bukalapak sedikit tertahan dalam satu tahun terakhir.
Baca Juga: UMKM Berbasis Teknologi Binaan BPPT Kini Bisa Belajar dan Berjualan Lewat Bukalapak
Bukalapak membukukan pendapatan sebesar Rp 69,76 miliar sepanjang semester I 2019.
Sementara tahun lalu, Bukalapak berhasil mencatatkan pendapatan hingga Rp 119,05 miliar.