Menurur Sarah, perusahaan teknologi di Lembah Silikon itu akan mengutamakan penghitungan atas hal lain.
"Jadi, jika tenaga kerja dapat dipertahankan dengan harga murah dan diperlakukan sebagai barang yang dapat dibuang, sampai waktu sedemikian rupa sehingga perhitungan dapat sepenuhnya dimasukkan, maka jauh lebih baik," ujar Sarah.
Prof Roberts berpendapat kesulitan bagi perusahaan media sosial adalah bahwa mereka telah membangun basis pengguna global dimana semuanya harus bisa berbagi cerita dan isi hatinya sesering mungkin.
Sementara perdebatan ini berkecamuk, orang-orang yang terkait langsung seperti Shawn Speagle, hidup dengan resiko menyaring kotoran internet.
Didiagnosis mengalami teror malam hari, Shawn menjalani beberapa pengobatan.
Shawan menjadi takut mengemudi setelah menonton begitu banyak video kecelakaan mobil dan dikejutkan oleh suara keras.
"Melihat konten menjijikkan delapan jam sehari, lima hari seminggu. Itu adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa ditangani oleh veteran dan mantan militer," Shawn menyimpulkan.