Follow Us

Survei Transportasi Paling Aman Pilihan Warga: Ojek Online, Taksi Online, KRL atau Busway?

None - Rabu, 31 Juli 2019 | 15:15
Penumpang Grab
Grab

Penumpang Grab

Saat ini masyarakat perkotaan memiliki banyak pilihan untuk transportasi, untuk aktifitasnya sehari-hari.

Banyaknya pilihan ojek online dna taksi online di berbagai kota, membuat bepergian kini menjadi lebih praktis dan aman.

Sementara angkutan umum seperti KRL dan busway yang disediakan pemerintah sudah cukup bagus pelayananannya, apalagi sudah menjadi andalan masyarakat dalam beraktifitas.

Baru-baru ini, lembaga perlindungan konsumen masyarakat, Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) merilis hasil survei moda transportasi pilihan masyarakat.

Baca Juga: Mobil Listrik Tesla X Resmi Hadir di Indonesia Sebagai Taksi Blue Bird

Hasilnya, ada empat moda transportasi yang menjadi pilihan konsumen karena dianggap memenuhi empat faktor penting, yakni keamanan, keselamatan, kenyamanan dan keterjangkauan.

Keempatnya adalah, ojek online, taksi online, bus trans dan KRL.

“Dari hasil survei yang kami lakukan, 99,7% responden mengaku pernah atau bahkan sering menggunakan jasa transportasi online," ujar David M.L Tobing, Ketua Komunitas Konsumen Indonesia dalam siaran pers, Selasa (30/7).

Namun, jika ditelisik lebih lanjut, isu keamanan dan keselamatan muncul sebagai faktor utama yang menentukan preferensi konsumen dalam memilih layanan aplikator mana yang akan digunakan.

Baca Juga: FastGo Pesaing GoJek Asal Vietnam, Ini Fitur-Fiturnya

Menurut David, jika mengacu pada hal itu, Go-Jek lebih aman di kategori transportasi online.

Sementara, KRL lebih aman di kategori transportasi konvensional.

Dia menambahkan, preferensi konsumen untuk memilih layanan Go-Jek ditunjukkan David lebih tinggi, yaitu mencapai 36% dari total responden.

Sedangkan pengguna layanan Grab menunjukkan angka 32%, dan yang memanfaatkan Gojek dan Grab mencapai 32%.

Baca Juga: Calon Penumpang Wanita Bakal Bisa Cari Driver Wanita di Ojek Online Grab

Diantara pengguna ojek online, survei menunjukkan layanan Go-Ride dari Go-Jek dinilai lebih aman (56%). Sementara kompetitornya di industri ini, Grab Bike, diapresiasi dengan skor 44% untuk aspek keamanan.

Di satu sisi, survei mencatat preferensi konsumen untuk memilih layanan Grab lebih tinggi pada aspek keterjangkauan tarif (lebih murah), yakni mencapai 53%, dibandingkan Go-Jek yang mencatat angka 47%.

Sedangkan, KRL dan bus trans (busway) dipilih responden dikarenakan kemampuannya dalam memenuhi aspek keselamatan dan keamanan konsumen, selain juga dapat diandalkan untuk ketepatan waktu layanannya.

Baca Juga: Cara Menghindari Potongan Saldo OVO yang Dicuri Driver Ojol Nakal

Khusus KRL, kebijakan pemerintah untuk membangun moda transportasi yang terintegrasi dengan transportasi publik lainnya, menjadikan KRL sebagai salah satu moda transportasi yang cukup populer digunakan oleh konsumen.

Dari sisi gender, perempuan yang paling banyak menggunakan transportasi online.

Pada saat yang bersamaan, berdasarkan risiko keamanan, konsumen perempuan lebih rentan mengalami berbagai tindak kekerasan, pelecehan, kehilangan maupun kecelakaan.

Eksposur tertinggi terhadap risiko keamanan yang dialami konsumen perempuan adalah terhadap risiko kecelakaan.

Baca Juga: Transportasi Online Bistar Bebaskan Seragam dan Tarif, Target 20 RIbu Driver

Dalam hal ini, pengguna layanan Grab-Bike mengaku lebih banyak mengalami risiko kecelakaan, yaitu mencapai 6,1% daripada eksposur risiko serupa yang dialami pengguna layanan Go-Ride GoJek, yakni 4,8%.

Demikian pula pada layanan taksi online, konsumen perempuan pengguna layanan Grab-Car mengalami tingkat kecelakaan lebih tinggi, yaitu 2,6% dibandingkan pengguna layanan Go-Car, yang mencapai 1,4%.

Terlebih, pada layanan taksi online, tingkat risiko pelecehan yang dialami responden pengguna layanan Grab-Car juga tercatat lebih tinggi, yaitu 2,2% dibandingkan pengguna layanan Go-Car, yang mencapai 1,4%.

Mewakili suara konsumen, David menghimbau untuk tidak terlalu agresif memberikan promo demi merebut pasar.

Sebab, hal ini bisa berbahaya.

Baca Juga: Oknum Polisi Jakarta Utara Dihukum Karena Jadi Sopir Taksi Online, Ini Penyebabnya

"Sekarang, konsumen makin pintar, mereka tidak mau asal murah tapi keselamatan dan keamanannya dipertanyakan."

"Himbauan saya kepada aplikator online adalah untuk terus mengutamakan keamanan dan keselamatan penumpang. ""Jangan sampai keinginan untuk merebut pasar jadi mengorbankan hak konsumen untuk merasa aman dan nyaman,” tutur David.

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Transportasi online dan konvensional, mana yang lebih aman?Reporter: Dityasa H Forddanta

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest