Padahal, Twitter punya alasan sendiri. Jack Dorsey mengatakan kalau hilangnya followers Trump akibat Twitter yang sedang menjalankan program bersih-bersih.
Yap, sistem Twitter sedang menghapus banyak akun yang dianggap bot dan spam.
Baca Juga: Bertemu CEO Twitter, Donald Trump Mengeluh Followersnya Berkurang
Artinya, ada kemungkinan banyak followers Trump yang merupakan akun bot atau spam.
Selain itu, rupanya Facebook dan Twitter termasuk dalam 50 perushaan dunia yang terang-terangan menentang kebijakan anti transmigran yang dijalankan Trump.
Terlepas dari masalah itu, KTT ini akan tetap diadakan tanggal 11 Juli nanti untuk membahas mengenai regulasi penyebaran informasi di dunia digital.
Termasuk membangun suasana yang baik menjelang masa kampanye pemilu presiden Amerika Serikat tahun 2020 nanti.(*)