Follow Us

Survei 2019: 79 Persen Pelanggan Pilih Kartu Kredit Digital, Ungguli Transfer Bank dan Kartu Kredit Konvensional

Wahyu Subyanto - Kamis, 04 Juli 2019 | 19:20
Kartu Kredit
Upgrade Point

Kartu Kredit

Nextren.com - Kredivo, kartu kredit digital untuk milenial pertama di Indonesia, merilis Kredivo’s Customer Satisfaction Survey 2019.

Survei yang diambil dari 1.110 responden dengan profil demografis beragam menunjukkan bahwa hampir 80% responden memilih kartu kredit digital sebagai metode pembayaran yang paling digemari, dibanding metode lainnya seperti transfer bank (8%), kartu kredit (6%), dan metode pembayaran lainnya (CoD, e-wallet dan debit) sebesar 7%.

Survei yang ditujukan untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap produk Kredivo ini dilakukan dengan bekerja sama dengan IDC (International Data Corporation), lembaga penelitian dan konsultasi terkemuka asal Amerika Serikat yang tersebar di 110 negara.

Pertumbuhan e-commerce dan media sosial yang telah mengubah perilaku masyarakat dalam membeli atau membayar barang dan jasa menjadi salah satu alasan mengapa metode pembayaran menggunakan kartu kredit digital kian populer.

Baca Juga: Barang Resmi atau BM? Begini Cara Mengecek Nomor IMEI Hape Sendiri

Riset terbaru Google dan Temasek dalam laporan e-Conomy SEA 2018 menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia mencapai US$27 miliar atau sekitar Rp391 triliun.

Angka tersebut menjadikan nilai transaksi ekonomi digital Indonesia menempati peringkat pertama di kawasan Asia Tenggara.

Namun pertumbuhan tersebut tidak disertai dengan pertumbuhan infrastruktur sehingga masih banyak kendala saat bertransaksi secara digital.

Hal ini ditunjukkan oleh tingkat cart abandonment (transaksi tidak selesai) yang tinggi di Indonesia, bahkan termasuk yang tertinggi di Asia.

Baca Juga: Lenovo Z6 Resmi Meluncur Mulai Rp 3,9 Juta Dengan Chipset Terbaik Kelas Menengah

Salah satu penyebab utama dari tidak selesainya transaksi ini adalah friksi saat proses checkout di platform e-commerce.

Kurangnya opsi layanan pembiayaan juga memperbesar hambatan mengingat angka penetrasi kredit di Indonesia hanya 3%.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest