Nextren.com - Data center yang handal sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan perusahaan digital di Indonesia, yang kini berkembang pesat.
Hari ini (3/7), Princeton Digital Group (PDG), investor, pengembang dan operator infrastruktur internet berbasis di Singapura yang didukung oleh Warburg Pincus, sepakat mengakuisisi 70% kepemilikan bisnis layanan Data Center XL Axiata.
Saat ini, XL Axiata memiliki lima Data Center yang tersebar di seluruh Indonesia. Joint Venture atau perusahaan patungan bernama Princeton Digital Group Data Centres ini, akan mendukung eksistensi PDG di Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara tahun 2025.
Baca Juga: Game Marvel Future Fight Bawa Update Spider-Man Far From Home
Perusahaan Joint Venture ini akan menjadi operator Data Center yang mampu tumbuh signifikan untuk melayani perusahaan hyperscalers, unicorn domestik, korporasi, dan perusahaan telekomunikasi. "PDG bermaksud untuk memperbesar kapasitas Data Center yang sudah ada serta membangun satu Data Center hyperscale di akhir tahun ini."
Investasi lanjutan ini membuat Joint Venture ini diklaim akan menjadi pemimpin pasar di Indonesia serta salah satu operator Data Center terbesar di Asia Tenggara.
Baca Juga: Setelah Fingerprint dan Kamera di Layar, Kini Ada Speaker di Layar
"Bagi PDG, tujuannya untuk meningkatkan kompetensi dalam infrastruktur internet global guna membangun portofolio pan-Asian multi-billion digital infrastructure," kata Rangu Salgame, Chairman dan CEO, Princeton Digital Group. "Pengetahuan dan sepak terjang kami pada industri telekomunikasi, dikombinasikan dengan keahlian dan pengalaman luas dari tim PDG di bidang telekomunikasi dan teknologi global, menjadikan entitas baru ini sebagai mitra pilihan bagi para penyedia layanan digital berskala besar dan perusahaan multinasional memperluas operasi mereka di Indonesia dan di kawasan Asia secara pesat," kata Dian Siswarini, CEO XL Axiata.
Baca Juga: Racun Berbahaya Dikirim ke Markas Pusat Facebook, Ulah Teroris?
Ekonomi digital Indonesia akan mendominasi Asia Tenggara pada tahun 2025, seiring meningkatnya nilai pasar (market value) sebanyak 3x lipat mencapai US $ 100 miliar dari sebelumnya $ 27 miliar pada tahun 2018 (Riset Google-Temasek).
Penyedia layanan public cloud global seperti Alibaba Cloud, Amazon Web Services, dan Google Cloud telah membangun beberapa hub strategis di pasar Indonesia.
Data Centre adalah tulang punggung pertumbuhan fenomenal ini.