Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Meski belum semua negara mampu menerapkan 5G, namun data menunjukkan terjadi peningkatan penggunaan siginifikan terhadap jaringan 5G.
Dengan kecepatan 10 kali lebih cepat dari 4G LTE, jaringan 5G diklaim telah membantu banyak pertumbuhan industri dan bisnis.
Samsung adalah perusahaan yang perlu diapresiasi karena terus memasarkan jaringan 5G hingga sukses saat ini.
Baca Juga: Operator Seluler AT&T Akhirnya Batal Pesan Hape Layar Lipat Samsung Galaxy Fold
Namun rupanya Samsung tak puas dengan perkembangan jaringan 5G saat ini.
Melansir dari Bloomberg, pekan lalu Vice Chairman Samsung, Jay Y. Lee mengadakan pertemuan dengan jajaran eksekutif Samsung untuk membicarakan visi jauh teknologi Samsung.
Diskusi tersebut membahas rencana untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan pengembang jaringan 6G, blockchain, dan Artificial Intelligence (AI).
Untuk pertama kalinya, Lee mewakili Samsung, secara terbuka memberitahukan rencana membangun jaringan 6G pada publik.
Baca Juga: Sistem 5G Masih Belum Sempurna, Samsung Justru Sudah Rancang 6G
Samsung sendiri telah membangun pusat penelitian baru untuk melakukan penelitian dan pengembangan jaringan 6G.
Terlebih, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Samsung.
Pesaing terdekatnya, Huawei saat ini masih terganjal konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Konflik ini tentu melemahkan daya jual Huawei dan menjadi celah yang baik bagi Samsung.
Samsung sudah memulai penelitian dan pengembangan blockchain dengan lebih dahulu menyediakan dompet Bitcoin pada Galaxy S10.
Namun usaha Samsung untuk kembangkan jaringan generasi ke-enam atau 6G akan sedikit sulit setelah pada Februari 2019 silam Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mencuit inginkan 6G.
Samsung merupakan pesaing ketat dari perusahaan teknologi Amerika Serikat sekaligus favorit Trump, Apple.
Wajar bila kedua perusahaan ini saling berlomba unjuk gigi berikan terobosan teknologi.
Sebab, konsumenlah yang tetap akan mendapat untung.
(*)