Namun, sebagian besar pengiklan Indonesia masih tidak memantau penayangan iklan dan bahkan tidak mengetahui masalah tersebut.
Turut menghadiri acara tersebut adalah Andy Budiman, CEO KG Media dan Dharnesh Gordhon, Presiden Direktur Nestlé Indonesia.
Mereka membahas bagaimana peran mereka sebagai anggota dewan akan membantu meningkatkan masa depan industri pemasaran seluler di Indonesia dan mendorong negara untuk menjadi pemain global besar berikutnya.
Baca Juga : Cara Berbisnis di Instagram Lebih Cerdas, Raih Perhatian 1 Miliar Pengguna Aktifnya
Sekilas tentang Mobile Marketing Association (MMA) MMA adalah asosiasi pemasaran seluler perdagangan nirlaba global terkemuka yang terdiri dari lebih dari 800 perusahaan anggota, dari hampir 50 negara di seluruh dunia.
Anggota MMA berasal dari setiap faksi ekosistem pemasaran seluler termasuk pemasar merek, agensi, platform teknologi seluler, perusahaan media, operator, dan lainnya.
Misi MMA adalah untuk mempercepat transformasi dan inovasi pemasaran melalui seluler, mendorong pertumbuhan bisnis dengan keterlibatan konsumen yang lebih dekat dan lebih kuat.
Pemasaran Seluler secara luas termasuk periklanan, aplikasi, pesan, mCommerce dan CRM di semua perangkat seluler termasuk smartphone dan tablet.
Anggotanya termasuk, American Express, AdChina, Colgate - Palmolive, Dunkin’ Brands, Facebook, Google, Group M, Hewlett Packard, Hilton Worldwide, Kellogg Co., L’Oréal, MasterCard, McDonalds, Microsoft, Mondelez International, Inc., Pandora Media, Procter & Gamble, R/GA, The Coca-Cola Company, The Weather Company, Unilever, Visa, Vodafone, Walmart, xAd, Zenith Optimedia dan banyak lainnya.
Kantor pusat global MMA berlokasi di New York dengan operasi regional di Eropa/Timur Tengah/Afrika (EMEA), Amerika Latin (LATAM), dan Asia Pasific (APAC). (*)